HAL INI LAH PENYEBAB DARI RETAKNYA TEMBOK

Ilustrasi retak rambut di dinding.

(sumber gambar : engineeringto.com)

 

Lokasi tanah yang menurun

Jika tanah yang kita bangun menurun bisa jadi penyebab retaknya tembok. Apakah akan berbahaya jika termbok retak?tidak terlalu bahaya,namun jika retakan itu parah dan melebar maka kita harus segera memperbaiki nya.

 

Plasteran tembok yang tidak sempurna

Plasteran yang belum kering dan langsung dilakukan peng-acian,maka akan mengakibatkan cepatnya tembok rusak, dikerenakan plasteran tersebut tertutup oleh semen.dan bersifat kedap air maka bisa membuat tembok sering lembab.

 

 

BAGAIMANA SOLUSINYA JIKA TEMBOK RETAK

Dengan tahapan ini untuk memperbaiki tembok:

 

Best Way to Clean Walls Before Painting | LoveToKnow

(sumber gambar: clearning.lovetoknow.com)

  1. Bersihkan permukaan cat

Membersihkan permukaan cat bisa juga menggunakan lap/kain basah.

 

Jual Amplas Kasar di toko CV SIGMA | SIPLAH

(sumber gambar :siplah.tokoladang.co.id)

  1. Menggunakan amplas

Setelah tahap pertama sudah selesai,maka kita melanjutkan dengan tahap kedua yaitu menggunakan Amplas kasar, sampai permukaan aci hilang dan tembok terlihat.

(sumber gambar : saibumi.com)

  1. Poles dengan wall filer

Semen khusus atau wall filler dioleskan pada bagian tembok yang retak.

 

(sumber gambar : www.bangunberkahproperti.com)

  1. Aplikasan dengan cat plamir

Tahapan ini sangat penting,karena olesan cat plamir akan menutup kuat dan tidak akan terjadi retakan dinding lagi.

 

(sumber gambar : www.bangunberkahproperti.com)

  1. Finishing

Tahapan terakhir adalah pengecatan pada tembok, menggunakan produk yang waterproff untuk menghindari terjadi nya keretakan / bocornya tembok.

BERBAGAI MACAM BAGIAN RUMAH YANG RENTAN BOCOR

1. ATAP RUMAH

Atap Rumah Bocor (sumber gambar: 99.co)

 (sumber gambar: 99.co)

Atap adalah salah satu material rumah yang sering kali mengalami kebocoran. Posisi atap yang tidak rapat dan adanya celah keping atap adalah salah satu penyebab
cepatnya atap bocor, agar atap rumah tidak sering bocor maka diperlukan pemasangan
atap yang tepat dan benar.

2. DINDING RUMAH

5 Cara Mengatasi Dinding Bocor, Rembes dan Lembab | AM

(sumber gambar : ampbi.com)

Dinding rumah akan cepat bocor , jika tembok yang terlalu berdempetan dan
sirkulasi udara tidak baik akan berdampak buruk untuk dinding rumah . Karena
tekanan udara menyebabkan rembasan air, mka dinding rumah akan bocor.

3. DAK BETON

Jika terjadi kebocoran di dak beton, solusi darurat yang dapat dilakukan adalah menutup area atap dengan terpal.

(sumber gambar : robertjlosagency.com)

Perbandingan bahan campuran coran yang tidak sesuai adalah salah satu
penyebab dak beton bocor. Agar dak beton tidak mudah bocor diperlukan memasang
Waterproofing dan cara pengecoran dak yang sempurna. 4. LANTAI RUMAH
Kondisi tanah dan daya serapan yang tinggi akan membuat lantai rumah
mengalami rembesan air, lantai rumah bocor juga bisa terjadi karena pemasangan
keramik yang salah , sehingga munculnya air yang keluar dari celah nat keramik atau
pori-pori.

5. TALANG AIR

5 Cara Memperbaiki Talang Air yang Bocor dengan Sangat Mudah

(sumber gambar : artikel Rumah123.com)

Talang air menjadi salah satu kebocoran yang jarang mengalami masalah
kebocoran. Namun ada juga penyebab talang air bocor dikarenakan talang tidak cukup
menampung beban air hujan dan menyebabkan air merembes, dan air jatuh tidak
melalui celah pipa yang terpasang.

6. SALURAN AIR

Gejala Pipa Air Bocor, Yuk Kenali Tanda-tandanya - RAGAMPIPA.COM %

(sumber gambar : ragampipa.com)

Banyak penyebab dari saluran air yang bocor, namun penyumbatan adalah
masalah utama yang membuat pipa air bocor, dan kualitas plasteran tembok juga
dapat menyenabkan pipa bocor , karena tekanan plaster yang kuat maka akan
membuat pipa retak.

Proyek Tanpa Kontraktor Bukannya Melindungi Hubungan Malah Merusak Hubungan

Di dunia ini banyak banget orang yang kejebak sama rasa ga enakan sama teman atau sama saudara sendiri. Ujung-ujungnya kita gak buat kontrak. Lalu nanti kalau ada masalah kita jadi pusing sendiri. Cara penyelesaiannya gimana?

Padahal sebenarnya kontrak itu tujuannya adalah melindungi hubungan bukan justru merusak. Ada kesepakatan tertulis yang disepakati sejak awal untuk menyelesaikan perkara. Prinsip kontrak ada banyak, tapi kesalahan prinsip yang paling sering kami temukan ada 3 yaitu:

  • Cara bersepakat salah : Pertama dari cara bersepakat, banyak orang yang doyan pasrah. Di todongin draft langsung main tekan aja. Kadang gak dibaca pula. Harusnya tuh setiap ada draft, mintalah waktu untuk pelajarin dulu dna kasih feedback di tiap detailnya. Kalau perlu misal dikasih draft hari ini, tanda tangannya pun lain hari juga gapapa. Perjanjian syaratnya harus datang dari semua pihak yang sepakat.
  • Cara kerja : Banyak kontrak yang isinya cuma harga dan termin bayar. Padahal kalau kita mau bisa aja kita minta kejelasan tentang kontrak desain lebih baik bagi konsumen kalau pakai system approval draft, jadi orang yang desain harus bikin draft tiap minggu yang isinya udah mencakup denah, 3D, dsb. Lengkap, bukan satu satu. Nanti setiap, meeting pemilik akan memberikan feedback ke draft tadi untuk direvisi. Draft ini gak akan di detailin sebelum approval total. Ini jauh lebih baik daripada pake approval per produk. Misal minggu ini kita bahas denah sampe fix. Setelah fix. Lanjut ke eksterior. kemudian yang kedua tentang bangun, tips dari saya adalah perjelas mengenai lingkup kerja. Misalnya:
  1. Mapping/pengukuran ulang lahan
  2. Test kekuatan tanah (sondir)
  3. Assessment struktur eksisting
  4. Pembuatan sumur, gwt, dan jetpump
  5. Pagar, tong sampah, saluran got
  6. Pembersihan puing
  7. Instalasi PLN & panel listrik
  8. Test & commicioning jaringan
  9. Pengurusan ijin
  10. Asuransi proyek, dll

Sepuluh item ini sering banget miss antara kontrakor dan pemilik. Harusnya perjelas mana yang include mana yang enggak.

  • Terakhir cara penyelesaian, banyak banget orang bikin kontrak, tapi gak ada cara penyelesaian masalahnya.

Sekarang gini, siapa juga sih yang mau main pengadilan? Kenapa gak coba bikin system konsekuensi sendiri? Misal penalty, denda, penundaan bayar, perubahan cicilan, dsb. Asal semua sepakat, hal ini tentu bukan masalah. Jadi pengadilan Cuma jalan paling terakhir kalau segalanya udah ga mempan untuk dilakukan.

Pada akhirnya kontrak ini bukan ancaman, melainkan perjanjian. Kalau gak mau ngasih denda ke saudara, seenggaknya kasih metode penyelesaian lain. Bisa dengan minta ada diskon di next project, bahkan dihukum traktiran hanamasa sekeluarga juga boleh. Jangan sampai udah terlanjur kejadian, terus semua orang malah jadi gak enakan. Ancur proyek ancur bangunan.

Rumah Milik Pribadi Tapi Punya Aturan Umum

Rumah itu tidak gratis, kita beli rumah pake uang pribadi, artinya hak milik rumah pun ya udah pasti bersifat pribadi juga. Namun meskipun sifatnya privat bukan berarti kita boleh pake properti privat milik kita untuk mengganggu kepentingan public. Rumah kita tetap harus tunduk kepada peraturan dan norma yang berlaku. Mulai dari yang tertulis kaya undang-undang. Sampai norma kesopanan yang dianut masyarakat.

Ibaratnya anda beli pisau dapur mentang-mentang pisau ini dibeli pakai uang anda, bukan berarti anda berhak make pisau ini untuk nusukin orang. Anda punya hak untuk memakai pisau ini untuk keperluan apapun, tapi tetap gak boleh merugikan orang lain.

Namun sayangnya masih banyak orang yang tidak peduli dengan etika publik. Rumah yang awalnya udah bener, dibangun ngasal cuma karena sembarang pengen. Orang lain yang awalnya damai-damai aja, lama kelamaan jadi ikutan susah.

Pernah tidak anda lihat rumah ala developer. Terus belakang rumah tuh ada tamannya, lahan itu tuh gak boleh sembarang dibangun-bangun. Ada aturan yang namanya koefisien dasar bangunan. Kalau taman ini anda tutup, lahan anda jadi gak punya area resapan buat air hujan masuk ke tanah. Efeknya lingkungan anda jadi gampang banjir dan orang lain jadi susah karena anda. Dosa tau nggak?

Seharusnya kalau ada taman dirumah biarin aja. Jangan dibangun kamar, dapur, atau apapun. Renovasi tuh gak boleh asal mengorbankan area hijau. Selain supaya rumah anda dapat cahaya dan udara yang sehat, efeknya buat lingkungan jadi bagus dan tidak nyusahin. Rumah anda tidak sumber dosa lagi, tapi malah jadi sumber pahala.

Tapi saya paham,bahwa orang yang tindakannya kaya tadi sebenarnya belum tentu berniat buruk. Ini murni karena ketidaktahuan saja. Gimana mau ngerti coba? Orang informasi kayak gini aja gak pernah ada yang ngomongin di publik kok. Maka dari itu, beberapa hari kedepan saya akan coba berbagi mengenai apa saja yang sebenarnya tidak boleh dilakukan ketika menata rumah.

 

Ini Waktu Yang Tepat Untuk renovasi

Kapan saya perlu renovasi?

Pertanyaan diatas adalah pertanyaan dasar yang jarang orang tanyakan. Rata- rata langsung nembak saja”bagusnya rumah saya diapain yaa?

Kalau buat saya ini sama aja kayak anda datang kedokter, langsung nanya butuh obat apa. Padahal untuk menjawab itu, dokter harus tau dulu anda sakitnya kenapa. Saya kalau ada yang nanya seperti itu pasti akan nanya balik. pertanyaan dasarnya cuma dua:

  • Kenapa pengen renovasi?
  • Apakah dananya sudah ada?

Ada 4 teori yang bisa membantu untuk memutuskan apakah anda perlu renovasi atau enggak. berikut teorinya:

  1. Tujuannya penting, dananya ada : ketika anda masuk golongan ini, maka anda boleh melakukan renovasi. Anda tinggal pilih satu diantara 4 metode berikut:
    • Ngerjain renovasi sendiri
    • Manggil tukang
    • Manggil mandor
    • Manggil arsitek dan kontraktor
  2. Dana ada, tapi tujuannya tidak penting : meski anda punya dana, renovasi itu tetap beresiko. ada resiko anda ketipu, resiko berdrama dengan tetanggalah, dan lain-lain. Kalau udah tau tujuannya, maka pikirkan, apakah untuk mencapai tujuan tadi saya wajib banget harus renovasi? kalau ternyata engga butuh yaa ngga usah. jangan pernah renovasi hanya karena ingin terlihat cantik aja. Tujuan penting adalah yang didasari karena adanya masalah misal:
    • Anak sudah mulai besar dan mulai butuh kamar yang terpisah.
    • Rumah sekarang banyak yang rusak.
    • Banyak ruang di rumah yang gelap.
    • Macem-macem
  3. Tujuan penting, tapi tidak ada uang : jika anda masuk golongan ini, maka ada dua kemungkinannya. Kalau mendesak maka terpaksa anda harus mencari solusi selain renovasi. cari cara untuk mencapai tujuan yang sesuai kemampuan finansial anda. Jika tidak mendesak maka solusinya adalah jangan renovasi dulu. tungguin sampai dananya ada. Asumsikan aja dana yang dibutuhkan itu 4-5 jutaan permeter untuk renovasi total. Artinya kalau luas yang mau direnovasi 20meter persegi, ya anda minimal harus ada budget 80-100 juta. tentu ini bisa naik atau turun tergantung kasusnya. kalau anda bingung hubungi saya http://wa.me/6289677302811
  4. Udah miskin, banyak gaya : kalau kata saya orng digolongan ini mending gak usah mikirin renovasi. anda cuma pengen pamer, tapi anda sendiri juga sebenarnya tidak punya duit. daripada anda renovasi nanggung tanpa tujuan, lebih  baik dananya ditabung atau dipake untuk hal lain. renovasi dengan dana minim hanya akan bikin duit anda makin habis.

Semua hal yang saya sebutkan diatas, tidak hanya berlaku untuk renovasi.beli rumah jadi atau bangun rumah dari nol kriterianya juga sama. anda tetap butuh tujuan yang penting dan dana yang cukup. jangan asal membangun rumah tapi ga ngerti buat apa tujuannya. apalagi kalau aslinya gak ada uang. meskipun saya dapat uang dari orang yang mau renovasi atau bangun rumah, tapi bukan berarti saya pengen semua orang di dunia renovasi.

Konstruksi itu bukan urusan privat semata. ada pertanggungjawaban publik disana. uang yang keluar uang beneran, resiko yang di hadapi resiko beneran, dan kerusakan alam yang muncul gara-gara konstruksi juga beneran. jadi ketika anda memutuskan sesuatu pastikan anda punya tujuan, kalau anda tidak punya tujuan apayang anda kerjakan akan sia-sia.

Desain Sekaligus Bangun Apakah Menguntungkan?

Bayangin anda jualan sepatu

Anda menyetok sepatu merk adidas, merk nike, sama merk puma. Lalu setelah anda jualan 3 bulan, anda tahu bahwa:

  • Sepatu nike ternyata paling laku
  • Sepatu adidas ternyata biasa aja
  • Sepatu puma justru kurang laku

Karena susah dijual, anda pengen berhenti jualan sepatu puma. Anda mau fokus jualan sepatu nike sama adidas aja. Tapi karena udah terlanjur nyetok, anda tetap harus berusaha supaya sepatu puma ini ada yang beli. esok harinya ada calon pembeli kunsultasi sama anda, mereka bertanya: “mas mba, sepatu olahraga yang paling bagus tuh merk-nya yang mana yaa?”

Di momen ini, sangat amat goblok kalau anda enggak bilang, “Beli merk puma aja” kan boleh aja kita ngasih pendapat sesuai kepentingan kita. kenapa enggak?

Contoh barusan menggambarkan betapa mudahnya muncul konflik kepentingan, ketika kita konsultasi langsung sama orang yang jualan. Namanya orang jualan mah, udah pasti produk yang paling menguntungkan untuk bisnis dia yang dibilang paling bagus. Semua bisnis tuh udah pasti menerapkan prinsip macem ini

Apakah praktek kayak tadi legal? percaya gak percaya, jawabannya iya. Bahkan hal kaya tadi tuh sah dan lazim banget di dunia bisnis. Namanya orang jualan, selama dia nggak nipu ya terserah dia mau meyakinkan anda dengan cara apapun. Boleh banget ada orang nawarin ke anda untuk beli nasi goreng harga satu juta. pokoknya yang penting anda tahu dan sepakat bahwa harganya sagitu. bukan dijebak atau ditipu. kan yang jadi masalah, andanya mau atau enggak. gitu aja kan?

Di dunia konstruksi pun sama. ada banyak yang menawarkan konsultasi desain sekaligus bangun. Tujuannya membantu anda supaya lebih praktis. anda gak perlu repot harus terlibat dengan banyak pihak. apakah ini sah? jawabannya ya sah sah aja. apalagi untuk proyek kecil kayak rumah. Nah yang jadi pertimbangan kan, anda sebagai konsumen mau atau enggak.

Kalau orang yang bangun disuruh desain, dah pasti dia dapat celah untuk memaksimalkan profit. dia tau material bekas apa yang masih nyisa dari proyek sebelumnya. pekerjaan apa yang paling menguntungkan buat dia macem-macem. Dia berkesempatan untuk bikin desain bukan hanya menurut kebutuhan anda, tapi juga sesuai strategi bisnis dia. Bahkan meski dia ngga berniat pun, kesempatannya tetap ada. ini tidak terbantahkan.

Jika anda tidak keberatan, maka semuanya menjadi sah dan terhormat. tidak ada pihak yang dirugikan di sini. saya hanya menjual jasa desain saja. tapi saya tidak keberatan jika rekan-rekan saya banyak yang menyediakan jasa dsign & build. itu boleh banget. hal yang terpenting adalah, konsmen itu sadar mengenai resiko dan kekurangan dari setiap keputusan. jadi gak cuma tau untungnya aja. Baik terpisah atau jadi satu, dua-duanya punya kekurangan kok. jadi belilah sesuai kebutuhan anda.

Biaya Lain-lain Pasti Selalu Ada

 

Biaya Kuliah Mahal? Ini 7 Cara Mencari Dananya - Cermati.com

( cermati.com )

Kenapa biaya lain-lain itu selalu ada, gini misalnya pak adi punya tabungan 400 juta, 20 juta di pake buat desain, 380 sisanya di pakai untuk pembangunan, masuk akal bukan? tentu saja. tapi saat proyek berjalan tabungan pak adi habis duluan sebelum proyek selesai padahal di proyek tidak ada masalah. Kira-kira apa penyebabnya? mengapa hal itu terjadi?

Ketika kasusnya seperti ini, maka kemungkinan besar pak adi lupa dengan adanya biaya ketiga yaitu biaya lain-lain, biaya lain ada banyak misal yang paling sering muncul yaitu :

  • Biaya kontrak            : misal renovasi terus butuh kontrakan.
  • Biaya pindahan         : kita tau sendiri.
  • Biaya ngurus ijin       : ini tidak include di biaya kontstruksi loh.
  • PLN, Indihome, dsb : ini hitungannya juga diluar konstruksi.
  • Jatah pak RT             : biar tidak di persulit.
  • Bayar si bang jago    : menjaga keamanan dari dirinya sendiri                                           dan segala pungli lainnya.

Semua hal ini nyata dan benar terjadi dalam proyek, asal tau saja. Terus cara menghitungnya gimana? Percaya atau tidak  paling yang bisa dihitung hanya biaya kontrak, pindahan, sama pasang item konstruksi. Tapi jika ada urusan ijin dan pungli ini hanya tuhan yang tau. Pendekatan paling ideal, sebenarnya adalah dengan minta testimoni ke tetangga yang pernah bangun proyek dekat rumah kita, kita bisa tau apa dan siapa yang harus dibayar, minimal ada ancang-ancang dan persiapan

Tapi meskipun kita tau tatap saja sebaiknya proyek itu harus menyiapkan dana darurat, minimal 10-20 persen dari total budget. jadi kalau ada dana kurang, masih ada cadangan kalau sampai terjadi apa-apa. Ibarat asuransi dana darurat ini adalah pengamanan kita dari segala hal yang tidak diinginkan, tidak ada proyek yang beresiko. Baik perencanaan maupun pelaksana, keduanya hanya perlu ilmu untuk menghitung biaya yang terakait dengan teknis pembangunan saja, tapi kalau non-teknis semua pasti akan kembali ke pemilik.

Tinggi Plafonku Tinggi Akalku

Ga tau siapa yang mulai, tapi di dunia ini banyak banget yang mikir plafon itu harus tinggi supaya rumah jadi dingin. Sebenarnya gak salah sih, nah dasar logikanya kek gini

Udara panas selalu naik ke atas. Artinya kalau plafonnya rendah tumpukan udara panas jadi lebih gampang terasa. Namun menurut saya, solusi ini tuh lebih berat masalahnya daripada manfaatnya.

Gak peduli berapapun tingginya, kalau udaranya gak ngalir, tetap aja udara panas akan menumpuk, orang dibawah lama kelamaan pasti tetap kepanasan juga.

Justru kalau plafonnya rendah, udara lebih gampang diatur. karena jendelanya ga perlu gede. makin tinggi plafonnya maka kebutuhan openingnya pun juga makin bertambah. performanya sama tapi effortnya jauh beratan plafon tinggi.

AC pun bukan solusi, justru kalau palfonnya tinggi, kerja AC jadi lebih berat karena volume ruang yang harus di dinginkan jadi besar.

semakin kecil volumenya, semakin ringan pula kerja AC, selain hemat biaya listriknya, buat lingkungan juga bagus. Semakin tinggi plafon anda biaya konstruksinya pun akan jadi semakin mahal. Mulai dari struktur, gorden, finishing, bahkan profilan kesan itu volumenya bakal nambah semua.

Belum lagi perawatannya, kalau ada bagian plafon yang kenapa-napa, anda pasti jadi susah sendiri. Bahkan urusan ganti lampu aja mungkin jadi mesti harus manggil tukang karena plafonnya tinggi. Harusnya tuh, plafon itu mesti liat dulu luas ruangan. kalau ruangannya sempit bikin plafon yang rendah, tapi kalau ruangnya luas palfonnya tidak apa tinggi.

Meskipun harganya mahal, menurut saya rumah yang plafonnya tinggi itu belum tentu lebih bagus, ibaratnya beli baju yang XXL lebih mahal tapi kalau dipakai di badan yang kecil justru hasilnya kaya badut. selalu beli baju yang pas sesuasi badan.

Rumah Filosofi Kopi

Kalau keluarga diibaratkan sebagai kopi, maka rumah bisa diibaratkan sebagai cangkir.

Kalau kopinya enak mau gimanain juga tetap aja rasanya bakal enak. Entah nanti bakal di taro di cangkir mahal, di cangkir murah, bahkan pake gelas warung. pasti tetap enak. Tapi sebaliknya, kalau kopinya kecut, sangit, ampasnya jijik pula. ini mau diletakin di cangkir emas sekalipun tetap aja gak bakalan bisa diminum. cangkir gak bisa mengubah takdir dari kopi yang ga enak.

Cangkir itu cuma wadah dia gak bisa bikin kopi yang kecut jadi enak ataupun sebaliknya. justru, cangkir ini tugasnya adalah menyampaikan rasa kopi tadi dengan experience minum yang sebaik mungkin.

Bayangin aja ada kopi harganya seratus ribu, dijualnya di hotel, tapi pakenya cangkir badut. Udah alay, pas ditaro gak stabil. eh waktu diangkat ternyata gagangnya reyot dan goyang-goyang.  tentu experience macem ini gak ideal untuk minum kopi semahal ini.

Rumah juga sama ketika keluarganya akur dan dekta, maka kaya apapun gak akan mengubah keluarga ini. mereka akan tetap akrab, tetap sayang, tetap saling mencintai satu sama lain. Cuma bedanya kalau desain rumah kita ini biadab, kedekatan tadi jadi lebih sulit untk dinikmati. Mau ngumpul aja ngga ada tempatnya. Mau manggilin yang diatas gak kedengeran. Mau naik tangganya curam.  tentu ini bukan experience yang ideal untuk menikmati betapa dektnya keluarga.

  • Kopi dan keluarga adalah konten
  • Cangkir dan rumah adalah kontainer

Meski rasa ditentukan konten, tetap aja ga bisa kita nikmati kalau kontainer penadahnya amburadul.

Rumah Bernilai Ganda

Darimana kita menilai bagus atau jeleknya rumah?

Dalam filsafat moral, kita bisa menilai suatu hal dari dua sudut pandang :

  • Ada nilai instrumental
  • Ada nilai intrinsik

Misalnya Duit, 

Duit ini berharga karena bisa dipake jual beli. kalau duit gak laku, duit ini jadi gak ada nilainya lagi. Nah artinya Duit ini harganya berasal dari nilai instrumental. dia berharga karena berguna. kalau bisa dipakai, duit ini jadi gak bernilai. soalnya duit ini tidak mempunyai nilai intrinsik.

Tapi kebalikannya, keluarga bernilai bagi kita, bukan karena kita butuh manfaatnya. meskipun keluarga kita nyebelin, cuek, dan bikin pusing, tetep aja kita gak akan rela kalau mereka tiba tiba dibunuh orang. Itu artinya keluarga bisa kita anggap berharga bukan karena nilai instrumentalnya. kita menganggap mereka berharga secara intrinsik. nilai mereka tetap akan ada meskipun gak berguna.

Dalam banyak kasus, banyak hal yang punya dua sisi nilai, misalnya jersey bola. Secaram instrumental jersey ini bernilai untuk dipake. kalau pas dipake ternyata gerah dan gatel, nilainya pasti jadi turun. Tapi secara intrinsik jersey ronaldo bisa di jual lebih mahal daripada jersey pemain lain, murni karena ronaldo itu popular. bukan karena kualitas bajunya.

Nahh yang jadi pertanyaan, rumah kita apakah punya nilai intrinsik? atau cuma sekedar instrumental doang?

Kalau kita mendesain lalu hal yang kita pikir adalah:

  • Gimana biar atapnya gak bocor
  • Gimana biar udaranya adem
  • Gimana biar gak gelap
  • Gimana biar gampang di bersihin

Hal-hal semacam ini, semuanya cuma akan meningkatkan nilai rumah secara instrumental aja. rumah kita sekedar bernilai kalau ada gunanya. begitu gak berguna, nilainya langsung hilang. Padahal kalau kita mau rumah bisa punya nilai intrinsik yang tinggi dan berharga. kunci paling gampangnya adalah ikatan emosional dengan ruang.

Ketika ada ikatan, rumah ini tidka akan kita liat secara instrumental semata. bagi kita, rumah ini adalah:

  • Tempat kenangan keluarga
  • Saksi bisu perjuangan kita
  • Bagian dari hidup kita

Ikatan ini akan memunculkan nilai intrinsik. bahkan meski rumahnya bocor, pintunya rusak, nilai ini akan tetap tinggi di mata kita.

Tapi kebalikannya, kala rumah ini isinya cuma diam-diaman di kamar, gak ada kenangan, ngga ada interaksi, kaya gini mana bisa memunculkan ikatan. kalau kasusnya gini, meski rumah bagus, adem, terang, teap aja nilai intrinsiknya tidak ada. rumah ini cuma instrumen yang gak punya nilai bawaan.