Sebelum bisa membangun rumah, langkah awal yang perlu dilakukan tentunya yaitu membuat komponen-komponen yang diperlukan. Komponen untuk rumah ini dibuat dengan bahan-bahan seperti pasir, kerikil, semen, air, beton, baja tulangan, wire mesh, dan baut sambungan.
Setelah bahan-bahan pembuatan komponen siap, langkah berikutnya yaitu penulangan komponen. Pada tahapan ini, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan mulai dari pemotongan bahan, penekukan bahan sesuai ketentuan, lalu merangkai bahan sesuai rancangan.
Apabila penulangan telah selesai, pengecoran akan mulai dilakukan. Bahan-bahan yang telah disiapkan kemudian dibuat sebagai campuran beton. Hasil campuran lalu dicor dan dipadatkan.
Setelah itu, cetakan dibuka dan diperiksa. Bahan yang telah jadi kemudian diangkut ke lokasi pembangunan rumah.
Langkah berikutnya dari pembangunan RUSPIN yaitu merakit komponen-komponen yang telah dipersiapkan. Namun sebelumnya, dibuat dulu pondasi rumah yang akan dibangun. Pada tahapan ini, pembuatan pondasi sama seperti rumah konvensional.
Setelah pondasi dibuat, perakitan komponen dapat dilakukan. Komponen sloof dan komponen kolom dipasang mengikuti perencanaan yang telah dibuat. Pada tahapan ini, perakitan dilakukan dengan menggunakan baut.
RUSPIN atau Rumah Unggul Sistem Panel Instan merupakan jenis rumah yang dibangun dengan sistem modular yaitu menggabungkan panel beton pracetak menggunakan baut. Tipe rumah jenis ini memiliki struktur yang kuat, fleksibel, serta dapat dibangun dalam waktu relatif singkat.
RUSPIN merupakan singkatan dari Rumah Unggul Sistem Panel Instan. Rumah ini adalah hasil pekerjaan dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang).
Konstruksi yang diprakarsai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini dibuat sebagai solusi penyediaan rumah di Indonesia.
Jenis bangunan ini dibuat dengan menggunakan sistem modular. Artinya, pembangunan dilakukan dengan menggabungkan bagian-bagian kecil atau modul dan dirakit menjadi produk berukuran lebih besar.
Sistem ini memungkinkan rumah untuk dibangun sesuai keinginan dan kebutuhan. RUSPIN dapat dibangun dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan rumah biasa.
Hal ini mungkin untuk dilakukan karena pembangunannya dilakukan dengan menggabungkan panel beton pracetak. Komponen-komponen tersebut kemudian disatukan menggunakan baut.
Rumah merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Di Indonesia sendiri, jumlah penduduk semakin bertambah sehingga kebutuhan akan rumah juga ikut naik.
Apabila rumah ini dibangun dengan cara konvensional, pemenuhan rumah ini akan sulit dilakukan. Hal ini dikarenakan rumah pembangunan konvensional atau in-site membutuhkan waktu lama dan baiyanya mahal.
Teknologi RUSPIN dihadirkan oleh pemerintah sebagai jawaban atas permasalahan kebutuhan hunian. Rumah yang dibangun dengan teknologi ini bisa dibuat dalam waktu yang lebih singkat.
Tidak hanya itu, biaya pembangunannya juga lebih murah. Rumah pun bisa didapatkan dengan lebih mudah namun tanpa mengorbankan kualitas bangunan.
Jenis pekerjaan ini merupakan pembuatan lubang galian untuk pondasi. Di sesuaikan dengan jenis pondasi yang akan dibuat, kalau misalkan pondasi dibuat dari batu kali maka penggalian tanah dilakukan disepanjang denah bangunan.
Bila akan dibuat pondasi tapak atau pondasi sumuran maka penggalianya hanya di sudut-sudut bangunan. Atau pada tumpuan yang merupakan tempat pemasangan kolom. Bila akan dibuat pondasi pancang maka pekerjaan penggalian tanah tidak dilakukan karena pondasinya langsung dipancang ketanah atau di bor ketanah.
Macam-Macam Pekerjaan Tanah – Pekerjaan Pengurugan Pasir
Macam-macam pekerjaan tanah lainnya adalah penggurugan pasir. Sebelum pekerjaan pondasi dilakukan perlu dilakukan penaburan pasir urug ketanah (disepanjang penggalian). Pekerjaan ini dilakukan karena untuk manghindari tercampurnya adukan-adukan dan tanah liat. Untuk minimal ketebalan pasir urug yaitu 5cm.
Untuk lantai kerja dari adukan 1 semen : 2 pasir : 5 koral minimal ketebalan 5 cm, ketebalan ini untuk jenis pondasi beton plan atau pondasi beton lajur, pekerjaan ini selain di taburkan pasir urug.
Pekerjaan Urugan Atau Perataan Tanah
Jenis pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan pondasi sudah selesai dilakukan. Pekerjaan ini merupakan pengurugan kembali tanah galian pondasi sehingga tanah bekas galian pondasi tidak tampak lagi. Kalau misalkan tanah tersebut masih sisa kemudian tanahnya digunakan untuk meratakan bagian dalam bangunan.
Meskipun terkesan sederhana namun ternyata membutuhkan keahlian khusus yang menentukan kekuatan sebuah bangunan. Misalnya pada pembangunan gedung bertingkat tinggi, akan dilaksanakan tes sondir untuk mengetahui jenis dan kualitas tanah. Sehingga dapat dihitung kedalaman tiang pancang yang kuat menahan beban bangunan diatasnya.
Pelaksanaanya tidak menimbulkan getaran dan tidak pula menimbulkan suara yang bising seperti tiang pancang.
Kekurangan
Saat pelaksanaan menimbulkan getaran yang besar dan juga suara yang sangat bising, sehingga mengganggu lingkungan sekitar.
Bor pile
Waktu pelaksanaan terlalu lama.
Pelaksanaannya lebih rumit dan butuh ketelitian serta pengawasan yang ketat.
Kualitaspun tidak bisa dijamin, karena pelaksanaan dan pembuatan dilakukan secara manual tidak menggunakan mesin cetak seperti halnya tiang pancang.
Untuk pondasi dalam penggunaannya tergantung lokasi proyek. Apabila jauh dari pemukiman lebih disarankan menggunakan pondasi tiang pancang, tapi apabila lokasi proyek tersebut di tengah-tengah lingkungan penduduk, maka lebih disarankan menggunakan bor pile.
Jika diketahui harga per m2 Rp.846.972,- dan luas bedeng yang akan dibangun 120m2, maka total RAB sebesar:
RAB = Luas bedeng x harga per m2.
120m2 x Rp.846.972,-
Rp.101.636.640, ( Seratus satu juta enam ratus tiga puluh enam ribu enam ratus empat puluh rupiah).
Pada proyek gedung bisa membuat bedeng di salah satu lantai yang sudah jadi sehingga dapat menghemat biaya karena tidak perlu mengeluarkan uang untuk pengadaan struktur.
Sedangkan untuk kantor karyawan juga bisa memanfaatkan salah satu ruangan yang sudah selesai dibangun dengan syarat mendapatkan izin dari owner alias pemilik bangunan.
Demikian informasi tentang pengertian bedeng proyek atau pekerja, beserta cara pembuatannya. Semoga bermanfaat!
Masih jenis pondasi tipe dangkal, model beton lajur punya kekuatan penopang yang sangat baik karena proses konstruksi yang mendukung jejeran kolom bangunan dengan rangka beton bertulang yang telah dipadatkan.
Biaya yang perlu dikeluarkan untuk membangun pondasi ini juga lebih murah dibandingkan pondasi batu kali yang cocok untuk pengganti pondasi dengan ukuran yang lebar.
Tipe Dalam: Pondasi Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang menggunakan sistem pabrikasi, terbuat dari beton jadi yang ditancapkan ke dalam tanah. Jenis pondasi satu ini cocok diterapkan pada tanah yang memiliki kondisi lembek atau memiliki kandungan air yang tinggi.
Keuntungan menggunakan pondasi tiang pancang adalah mendapatkan mutu beton dengan kualitas yang terjamin.
Apabila tanah dilokasi adalah bukan tanah keras dan juga memiliki kedalaman yang sangat dalam bahkan bisa mencapai belasan bahkan puluhan meter dari muka tanah. Untuk pondasi dalam bisa menggunakan pondasi tiang pancang atau bor pile.
Pondasi dalam ini cocok bila diterapkan pada tanah yang lunak, seperti tanah gambut dan sejenisnya dan juga cocok digunak untuk bangunan-bangunan dengan beban yang besar dan bertingkat.
Dari semua jenis pondasi tersebut tentunya ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Terlebih pada pondasi dalam seperti tiang pancang dan juga bor pile. Berikut kelebihan dan kekurangan antara pondasi tiang pancang dan juga bor pile:
Pondasi piers memiliki fungsi meneruskan beban berat struktural pada bangunan. Tak berbeda jauh dengan model tiang pancang, piers foundation dirancang dengan pemasangan struktur ke liang galian yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Bentuknya memakai material beton precast yang dapat dibuat sesuai kebutuhan sehingga menghemat biaya yang perlu dikeluarkan untuk proses konstruksi.
Pondasi Bore Pile
Pondasi bore pile merupakan pondasi yang dibangun di dalam permukaan tanah dengan cara membuat lubang.
Lubang pondasi bore pile dibuat menggunakan bor kemudian dimasukkan ke kedalaman tanah yang dibutuhkan.
Pondasi ini dapat menahan beban struktur dengan melawan gaya angkat, sehingga dapat membantu struktur bagian dalam.
Jenis pondasi jalur didesain dengan bentuk persegi memanjang yang terbuat dari material batu kali, pecahan batu, dan cor beton yang dicampur tanpa adanya tulang.
Pondasi jalur atau pondasi memanjang digunakan untuk bangunan dengan beban memanjang.
Tipe Dangkal: Pondasi Bentuk Rakit (Raft Foundation)
Pondasi rakit disusun dari pelat beton bertulang yang berukuran besar yang dipakai pada tanah yang memiliki daya tahan rendah. Jenis pondasi ini dibuat untuk bangunan rumah dengan area luas dan struktur pembagian beban yang tersebar secara merata.
Komposisi utamanya terbuat dari susunan beton-beton berukuran besar menggunakan bantuan beton bertulang sebagai antisipasi lahan yang memiliki daya tahan rendah.