Kontraktor dapat mengelola bahan bangunan dengan baik untuk meminimalkan pemborosan melalui beberapa strategi, antara lain:
1. **Perencanaan yang Matang**: Membuat rencana pengadaan bahan yang detail berdasarkan kebutuhan proyek, termasuk menghitung jumlah yang tepat agar tidak ada kelebihan.
2. **Pengukuran dan Estimasi yang Akurat**: Melakukan pengukuran yang cermat sebelum membeli bahan, sehingga dapat meminimalkan kesalahan dalam estimasi kebutuhan.
3. **Pengadaan Bahan Secara Bertahap**: Mengadakan bahan secara bertahap sesuai dengan kemajuan proyek, menghindari penumpukan bahan yang tidak terpakai.
4. **Manajemen Inventaris yang Efisien**: Mengelola persediaan bahan dengan baik, mencatat setiap pengeluaran dan sisa bahan untuk menghindari pembelian yang tidak perlu.
5. **Penggunaan Teknologi**: Memanfaatkan perangkat lunak manajemen proyek untuk memantau penggunaan bahan dan mengidentifikasi potensi pemborosan.
6. **Pelatihan Karyawan**: Memberikan pelatihan kepada pekerja mengenai cara penggunaan dan penanganan bahan yang efisien, serta cara mengurangi limbah.
7. **Daur Ulang dan Penggunaan Kembali**: Menerapkan praktik daur ulang untuk bahan yang masih bisa digunakan kembali, serta memanfaatkan sisa material dari proyek lain.
8. **Kolaborasi dengan Pemasok**: Bekerja sama dengan pemasok untuk mendapatkan bahan yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dan dalam jumlah yang tepat.
9. **Audit Pemborosan**: Melakukan audit rutin untuk mengevaluasi penggunaan bahan dan mengidentifikasi area yang bisa diperbaiki.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, kontraktor dapat mengelola bahan bangunan dengan lebih efisien, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan profitabilitas proyek.