Untuk memulai berbisnis memang tidak memungkiri bahwa bisnis itu kadang naik dan turun. Akan tetapi memerlukan perencanaan dan langkah – langkah sangatlah penting dalam berbisnis.
Apalagi untuk usaha yang memang mengeluarkan modal yang cukup besar seperti bisnis kontrakkan. Bisnis yang memang cukup dibilang menjanjikan akan tetapi jika daerahnya tidak tepat maka ini juga bisa berdampak sia – sia.
Dalam dunia bisnis, khususnya dalam bidang properti, bisnis kontrakan atau bisnis rumah kontrakan / sewa rumah telah lama menjadi pilihan yang menarik bagi para calon pengusaha. Ide bisnis ini melibatkan penyewaan rumah kepada individu atau keluarga sebagai hunian, yang tentunya menawarkan peluang serta tantangan yang unik.
Dengan investasi properti yang matang dan strategis, bisnis kontrakan bisa menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan, terutama jika berada di lokasi yang dicari oleh banyak penyewa potensial. Namun, seperti halnya bisnis lainnya, terdapat pula beberapa risiko dan keputusan krusial yang harus dihadapi oleh para pemilik kontrakan.
Tips Memulai Bisnis Kontrakan Untuk Pemula
1. Menentukan Sumber Pembiayaan
Tentu saja hal yang pertama perlu dipersiapkan adalah modal usaha. Pertama tentukan terlebih dahulu sumber pembiayaan bisnis yang akan dijalani, apalagi jika ingin membangun kontrakan yang notabene butuh modal pembiayaan besar. Pembiayaan ini bisa berasal dari modal sendiri atau dari pihak lain.
Jika menggunakan modal sendiri, pastikan modal tersebut berada diluar biaya hidup atau tabungan penting. Sehingga membangun bisnis tidak akan mengganggu kestabilan finansial secara fatal. Dan jika menggunakan sumber pembiayaan dari pihak lain, pastikan memiliki kesepakatan yang legal dan jelas, agar tidak terjadi kesalahpahaman atau risiko lain di masa depan.
2. Menentukan Target Pasar
Saat membangun sebuah bisnis, maka penting untuk menentukan target pasar. Jika sekelas kontrakan, maka target pasar apa yang tepat? Sebenarnya pertanyaan ini punya jawaban yang beragam. Tipsnya adalah dengan memperhatikan banyak aspek seperti lokasi dan bentuk kontrakan sebelum menentukan target pasar.
Namun, secara umum, target pasar kontrakan adalah pasangan yang belum memiliki rumah, pekerja, mahasiswa, dan bisa juga untuk orang yang sedang mencari tempat untuk usaha rumahan. Tentukan target pasar, dari target pasar ini kemudian kamu bisa menentukan banyak mulai dari desain, bentuk, hingga harga kontrakan yang akan kamu sewakan ke orang-orang.
3. Menentukan Properti, USP dan Lokasi yang Strategis
Setelah masalah pembiayaan dan target pasar sudah beres, apa yang harus dilakukan? Selanjutnya bisa beralih ke penentuan properti, USP, dan lokasi kontrakan. Penting untuk menentukan USP (Unique Selling Proposition), faktor ini yang akan menonjolkan bisnis properti kontrakan untuk bisa menonjol dan diminati banyak orang.
Penentuan lokasi juga sangat penting. Kalau bisa pilih lokasi yang strategis, memiliki akses yang mudah kemana-mana. Tips untuk memulai bisnis sewa kontrakan adalah memilih lokasi kontrakan yang dekat dengan banyak fasilitas umum, misalnya sekolah, kampus, perkantoran, rumah sakit, pusat perbelanjaan, atau titik berhenti transportasi umum. Karena pasti banyak orang yang butuh tempat tinggal di sekitar situ.
4. Menghitung Biaya Pengeluaran Tahunan
Mengelola bisnis kontrakan tidak semata-mata hanya membangun lalu selesai saja, namun juga ada masa pemeliharaan dan renovasi. Mengingat kontrakan adalah bangunan yang disewakan, tidak menutup kemungkinan ada kerusakan ketika masa sewa. Maka perlu untuk menghitung biaya pengeluaran tahunan.
Apa saja yang termasuk ke dalam biaya pengeluaran tahunan tersebut? Biaya tersebut biasanya termasuk ke biaya perbaikan, renovasi, maupun biaya-biaya lain yang dibutuhkan. Sangat perlu bagi pemula untuk tahu apa saja dan range biaya pemeliharaan serta perbaikan bangunan kontrakan. Maka dari itu, perlu banyak mencari referensi atau bertanya ke orang yang berpengalaman.
5. Menentukan Harga Sewa Bulanan / Tahunan
Tips memulai bisnis kontrakan yang selanjutnya adalah menentukan harga sewa rumah kontrakan. Bisa menggunakan sistem pembayaran per bulan atau per tahun. Biaya sewa ini didasarkan pada biaya pemeliharaan dan biaya modal awal yang disesuaikan dengan range harga sewa setempat. Lokasi dan bentuk kontrakan menjadi aspek penting dalam penentuan harga sewa ini.
Jika berada di lokasi yang strategis dengan bentuk bangunan luas, maka harganya akan cenderung tinggi. Sebaliknya, jika berada di lokasi yang jauh dari pusat kota, biasanya harga kontrakan akan lebih rendah. Namun, bentuk bangunan kontrakan juga menjadi faktor penentu. Kebanyakan pemilik akan memasang tarif tinggi jika kontrakan luas dan fasilitasnya lengkap.
6. Melakukan Strategi Marketing
Akan sangat disayangkan jika sudah memiliki bangunan kontrakan namun tidak dipromosikan ke publik. Walaupun bangunan berada di lokasi strategis dengan bangunan yang bagus sekalipun, orang tidak akan tahu jika tidak ada promosi. Strategi marketing seperti memasang banner iklan, menyebar selebaran, atau bahkan iklan di sosial media bisa dilakukan.
Tips memulai bisnis kontrakan yang tidak boleh dilewatkan adalah melakukan strategi marketing yang tepat. Jika kamu ingin lebih afdol, maka bisa membuat akun sosial media khusus untuk bisnis kontrakan tersebut. Buat konten-konten menarik semacam review kontrakan, room tour, atau tips hidup di kontrakan yang disisipi dengan iklan di tengahnya. Dengan begitu bisa menarik perhatian para pencari kontrakan.
Untung Rugi Bisnis Rumah Kontrakan
Investasi rumah kontrakan adalah salah satu bisnis properti yang banyak diminati oleh masyarakat. Bisnis ini memiliki banyak keuntungan, seperti:
- Potensi pendapatan yang besar. Pemilik kontrakan dapat memperoleh pendapatan yang besar dari uang sewa yang dibayarkan oleh penyewa. Besarnya uang sewa yang dapat diperoleh tergantung pada lokasi, kualitas, dan ukuran rumah kontrakan.
- Potensi keuntungan yang tinggi. Bisnis rumah kontrakan memiliki potensi keuntungan yang tinggi, karena biaya operasionalnya relatif rendah. Biaya operasional yang perlu dikeluarkan oleh pemilik kontrakan hanya untuk biaya perawatan rumah dan biaya listrik.
- Aset yang dapat diwariskan. Rumah kontrakan dapat menjadi aset yang dapat diwariskan kepada anak cucu. Aset ini dapat memberikan sumber pendapatan yang berkelanjutan bagi keluarga.
Namun, bisnis rumah kontrakan juga memiliki beberapa risiko, seperti:
- Kekosongan rumah. Risiko kekosongan rumah dapat terjadi jika tidak ada penyewa yang tertarik untuk menyewa rumah kontrakan. Kekosongan rumah dapat menyebabkan pemilik kontrakan kehilangan pendapatan.
- Kerusakan rumah. Penyewa rumah kontrakan dapat merusak rumah yang mereka sewa. Kerusakan rumah dapat menyebabkan pemilik rumah kontrakan mengeluarkan biaya untuk perbaikan rumah.
- Penyewa yang tidak bertanggung jawab. Penyewa rumah kontrakan yang tidak bertanggung jawab dapat tidak membayar uang sewa tepat waktu atau bahkan merusak rumah yang mereka sewa. Hal ini dapat menyebabkan pemilik rumah kontrakan mengalami kerugian.
Secara umum, bisnis rumah kontrakan merupakan bisnis yang menjanjikan bagi pemilik rumah yang memiliki dana yang cukup. Namun, sebelum memulai bisnis rumah kontrakan, pemilik rumah harus terlebih dahulu memahami risiko yang mungkin terjadi.
Untuk jasa Renovasi, Pembangunan, Design 3 D dan Interior bisa langsung kunjungi website Bangun Berkah Properti atau bisa hubungi ke no Wa / Telp :
https://wa.me/qr/BSEB4VARD5JJK1. ( Admin )