Kontraktor Palembang – Konversi satuan desimeter centimeter dm ke cm

TANGGA DESIMETER CENTIMETER

dm ke cm

dm ke cm

keterangan

  • dm = desimeter
  • cm = centimeter

DM KE CM

Dari anak tangga dm menuju cm turun 1 trap, jadi konversinya dikalikan dengan 10

  • 1 dm = (1 x 10) cm
  • 1 dm = 10 cm

CM KE DM

Jika kita berdiri dianak tangga cm menuju dm maka naik 1 trap, maka konversinya yaitu dibagi dengan 10

  • 1 cm = (1 : 10) dm
  • 1 cm = 0,1 dm

Kontraktor Palembang – 9 Jenis Bahan Bangunan yang Digunakan dalam Konstruksi

Sebelum merancang konstruksi sebuah bangunan, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu bahan bangunan apa saja yang diperlukan. Tidak hanya bahan alami yang digunakan dalam konstruksi pembangunan, tetapi juga bahan yang berasal dari pabrik.

Bahan bangunan alami sedikit sekali mendapatkan campur tangan pabrik, misalnya kayu dan kaca. Sedangkan bahan bangunan pabrikan adalah kebanyakan diolah di dalam pabrik, misalnya pipa dan semen. Masing-masing jenis memiliki fungsinya sendiri.

Buat kamu yang sedang merencanakan pembangunan atau renovasi sebuah rumah, ada baiknya mengetahui tipe-tipe bahan bangunan. Selain menambah wawasan, kamu juga sedikitnya bisa mengetahui bahan bangunan yang mana yang cocok untuk rumahmu.

1. Batu Bata

Alat Bangunan Batu Batashutterstock.com

Kita tentunya mengenal batu bata sebagai bahan bangunan penyusun dinding. Batu bata sendiri terbuat dari tanah liat yang dibakar hingga berwarna kemerah-merahan yang khas, atau biasa kita sebut merah bata. Selain itu, batu bata juga memiliki banyak jenis.

Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata sebagai bahan bangunan untuk dinding mulai menurun penggunaannya. Popularitasnya mulai tergantikan oleh gypsum dan bambu. Bambu dan gypsum sebagai bahan bangunan penyusun dinding relatif memiliki harga lebih murah ketimbang batu bata. Meski begitu, batu bata tetap jadi bahan bangunan yang paling umum digunakan, terutama karena kekokohannya.

2. Lumpur dan Tanah Liat

Lumpur Alat Bangunanglobalsources.com

Penggunaan lumpur dan tanah liat, terutama jumlahnya, sangat bergantung pada bangunan seperti apa yang diinginkan. Hal ini juga berkaitan dengan kualitas tanah yang digunakan.

Campuran lumpur pada pasir dapat membuat kekuatan bangunan lebih lemah. Sebaiknya lumpur dan tanah liat menyatu lebih halus dengan bahan bangunan lainnya, seperti beton, supaya tidak menyisakan rongga yang dapat mengeroposkan bangunan.

Sebaliknya, tanah liat adalah bahan bangunan yang sangat baik dalam menjaga keseimbangan suhu pada ruangan. Maka ketika musim panas, rumah akan terasa sejuk dan pada musim dingin, rumah akan terasa hangat.

Lumpur dan tanah liat menahan panas untuk kemudian dilepaskan dari waktu ke waktu. Sehingga penghuni rumah tidak akan merasakan perubahan temperatur yang mendadak.

3. Batu

Alat Banguann Batupinterest.com

Batu adalah bahan bangunan yang paling lama digunakan sekaligus yang paling mudah ditemui. Ada banyak jenis batu yang bisa digunakan sebagai bahan bangunan, tentu baik atau tidaknya tergantung pada tujuan konstruksi.

Meski kaku dan berat, batu merupakan bahan bangunan yang sangat padat sehingga bisa memberikan perlindungan menyeluruh. Meski begitu, batu juga sulit memberikan temperatur yang hangat tanpa menggunakan penghangat ruangan yang memadai.

Sebagai bahan bangunan paling tua, dinding batu sudah ada sejak manusia mulai membangun. Namun kini, semen biasa digunakan untuk merekatkan batu satu sama lainnya.

4. Jerami

Alat-Bangunan Jeramigoogle.com

Seperti batu, jerami juga termasuk bahan bangunan paling tua. Selain itu, rumput adalah penahan panas yang baik dan mudah dipanen. Jerami adalah bahan bangunan yang terkenal pada sebagian besar kebudayaan di dunia.

Suku-suku di Afrika bahkan menggunakan jerami sebagai satu-satunya bahan bangunan untuk rumah mereka. Sedangkan di Eropa sendiri, atap jerami pada rumah-rumah sangat lazim digunakan meski ketika memasuki era industri jerami mulai ditinggalkan. Jerami saat ini popular kembali. di Belanda contohnya, atap jerami banyak ditemukan pada bangunan-bangunan baru.

5. Kayu

Alat Bangunan Kayuclydeinc.com

Kayu termasuk bahan bangunan yang paling umum digunakan. Berasal dari pohon atau terkadang dari tumbuhan-tumbuhan yang berserat, kayu diproduksi menjadi bahan bangunan, lemari, papan, juga furniture dan perabot lainnya.

Kayu memiliki berat yang bisa disesuaikan, tetap kuat meski dibengkokkan, dan semakin kokoh ketika dipadatkan secara vertikal. Kayu juga cocok di segala musim. Kayu sebagai bahan bangunan umumnya digunakan untuk menopang bagian atap.

Dahulu, kayu sebagai bahan bangunan langsung digunakan dalam bentuk gelondongan. Pohon-pohon hanya dipotong begitu saja ke dalam ukuran yang dibutuhkan. Namun setelah ditemukannya mesin pemotong, kayu dapat dibentuk ke dalam berbagai dimensi dan bentuk. Hal ini mempermudah dan mempercepat proses pembangunan.

6. Semen

Alat Bangunan Semenamazon.in

Semen termasuk bahan bangunan paling penting. Tanpa semen, bahan bangunan lainnya seperti batu bata dan batako tidak bisa menyatu satu sama lain. Semen juga termasuk bahan bangunan paling vital dalam pembuatan fondasi yang sangat kokoh.

Semen sendiri terdiri dari 4 unsur pokok, yaitu; batu kapur sebagai komponen utama, tanah liat yang di dalamnya terkandung SiO2, Al2O3, dan Fe2O3, batu silika yang ditambahkan apabila tanah liat terdapat sedikit SiO2, dan yang terakhir adalah pasir besi, yang ditambahkan jika tanah liat mengandung sedikit Fe2O3.

7. Metal

Alat Bangunan Metalgoogle.com

Metal adalah salah satu bahan bangunan paling kuat. Metal biasanya digunakan sebagai kerangka konstruksi bangunan-bangunan besar seperti gedung pencakar langit, juga bisa sebagai pelapis permukaan gedung. Ada beragam jenis metal yang biasa digunakan sebagai bahan bangunan. Misalnya saja baja, yang merupakan campuran bahan lainnya dengan besi sebagai komponen utama, cocok sebagai struktur bangunan.

Baja adalah bahan bangunan yang kuat, fleksibel, serta tahan lama. Meski begitu, karat tetap menjadi tantangan paling besar. Campuran alumunium dan timah memiliki kepadatan yang rendah tetapi lebih baik dalam mencegah karat dibanding baja. Bahan metal lainnya yang digunakan sebagai bahan bangunan adalah titanium, krom, perak, dan emas.

Titanium bisa digunakan untuk struktur bangunan, tetapi harganya memang jauh lebih mahal daripada baja. Sedangkan emas, perak, dan krom adalah bahan bangunan yang tidak cocok untuk struktur bangunan, tetapi sangat indah dijadikan dekorasi.

8. Kaca

Alat Bangunan Kacapinterest.com

Kaca adalah bahan bangunan yang dapat digunakan sebagai jendela. Material bening dan tipis ini memang telah digunakan sebagai pelapis pada ventilasi rumah-rumah sejak pertama kali ditemukan.

Kaca memungkinkan penghuni rumah mendapatkan cahaya dari luar namun tetap terlindungi dari efek buruk cuaca. Kaca sendiri secara umum terbuat dari campuran pasir dan silika, sehingga begitu rapuh, atau mudah pecah.

Dengan kecanggihan teknologi, kaca kini bisa menjelma menjadi semacam tirai yang mampu menutupi permukaan bangunan. Kaca juga bisa digunakan pada atap untuk mendapatkan pemandangan langit yang cantik. Contohnya adalah skylight.

9. Pipa

ipamcometal.net

Meski tidak termasuk bahan bangunan yang berguna dalam pembentukan atap, dinding, ataupun fondasi, namun pipa tetap memiliki peranan penting dalam sebuah konstruksi. Pipa digunakan untuk menghubungkan saluran air dan saluran pembuangan, misalnya pada kamar mandi.

Pipa terbuat dari bahan-bahan yang tahan terhadap suhu yang rendah maupun tinggi, sehingga dapat mengalirkan air dengan baik. Pipa seniri biasanya terbuat dari: carbon steel, carbon moly, ferro nikel, stainless steel, chrome moly, dan yang paling populer, PVC.

 

Arsitek Palembang – Cara Menghitung Kebutuhan Semen Untuk Plester Dinding

Selanjutnya adalah menghitung kebutuhan semen untuk plesteran dinding. Di sini kita juga akan mengacu pada rasio seperti sebelumnya yaitu 1:5.

Kebutuhan semen:

= 100 m2 x 5,184 kg

= 518,4 kg.

Itulah dua cara menghitung plester dinding untuk kebutuhan pasir dan semennya. Setelah ini Anda tinggal menghitung kebutuhan biayanya.

Arsitek Palembang – Takaran Adukan Bahan Untuk Plester Dinding

Ketentuan takaran atau perbandingan adukan plesteran sebenarnya sudah diatur dalam ketentuan SNI 2008, di sana terdapat berbagai indeks harga satuan plesteran.

Ada beragam jenis plesteran dengan ketebalan sekitar 15 mm. Jenis plesteran ini memiliki rasio perbandingan yang berbeda.

Namun, rasio tersebut dapat digunakan sebagai plester lantai dan dinding. Maka dari itu di bawah ini kita hanya akan membahas yang plester dinding saja.

Berikut beberapa perbandingan rasionya.

  • 1 PC : 3 PP: rasio perbandingan pertama yang cocok untuk plester dinding yaitu 1:3. Untuk setiap satu satuan pasir, maka perlu menggunakan semen sebanyak 3 satuan. Dengan bahan yang dibutuhkan yaitu semen sebanyak 7,776 kg/m2 dan pasir 0,023m3/m2.
  • 1 PC : 4 PP: selanjutnya yaitu takaran 1:4. Pasir yang digunakan yaitu satu satuan kemudian untuk semennya 4 satuan. Untuk bahannya membutuhkan sekitar 6,240kg/m2 semen dan pasir 0,024m3/m2.
  • 1 PC : 5 PP: rasio terakhir yaitu 1:5, rasio ini membutuhkan material sebanyak semen 5,184 kg/m2 dan 0,026 m3/m2 pasir.

Itulah tiga rasio takaran adukan bahan untuk membuat plesteran dinding, jika plesteran lantai bisa mulai dari rasio 1:2 maka plesteran dinding hanya mulai dari rasio 1:3 saja.

Apabila sudah mengetahui takaran yang direkomendasikan, selanjutnya Anda perlu tahu cara menghitung plesteran dinding mulai dari bahan hingga volumenya.

Tukang Palembang – Cara Menghitung Kebutuhan Semen Untuk Plester Lantai

Kebutuhan semen untuk plester lantai juga berbeda tergantung rasio perbandingan yang sudah dibahas di atas. Berikut ini terdapat cara menghitung kebutuhan semen untuk plester lantai dengan rasio 1:3.

Kebutuhan semen

= 7,776 x 36 m2

= 279,936 kg.

Jadi, untuk membuat plester lantai dengan luas 36 m2 dan rasio 1:3, Anda harus menyiapkan kurang lebih 280 kg semen.

Nah, itulah cara menghitung kebutuhan pasir untuk plester lantai dan semennya. Selanjutnya adalah kebutuhan biaya untuk plesteran lantai.

Tukang Palembang – Karpet Pelapis Genteng Rumah Agar Tidak Bocor

Cara kedua yaitu menggunakan karpet pelapis genteng bocor. Karpet ini nantinya dipasang di bagian bawah genteng yang sudah dipasang. Sehingga jika turun hujan, air yang turun ke genteng tidak langsung rembes ke atap rumah, melainkan ke karpet tersebut.

Karpet pelapis genteng ini biasanya dijual dalam bentuk rol dengan harga yang beragam. Kemudian terdapat dua pilihan warna yaitu merah dan hitam.

Harga karpet pelapis genteng agar tidak bocor tergantung dari tebal dan ukurannya. Semakin tebal karpet maka harganya juga semakin mahal.

Kemudian agar karpet pelapis tersebut terpasang dengan pas, berikut langkah-langkahnya.

  1. Buat rancangan tata letak talang, dari mulai awal, titik tertinggi dan titik ujung.
  2. Kemudian buat kerangka kayu yang nantinya untuk tempat karpet, lalu hamparkan karpet tersebut di  atasnya. Apabila kurang kuat bisa Anda tambahkan lem.
  3. Jika sudah Anda bisa mulai pasang genteng rumahnya.

Apabila genteng sudah terpasang, selanjutnya Anda masih perlu merawatnya, nah di bawah ini terdapat tips merawat genteng agar awet.

Tukang Palembang – Kebutuhan Genteng Untuk Rumah 7×12

Ukuran selanjutnya yang akan kita hitung yaitu 7×12 meter, langsung saja berikut cara  menghitung kebutuhan genteng rumah 7×12.

= panjang x lebar

= (12 + 1 + 1 m) x (7 + 1 + 1 m)

= 14 x 9 m2

= 126 m2

Langkah selanjutnya, bagi hasil luas atap tersebut dengan sudut kemiringan, 126 : cos(30 = 145 m2. Setelah menemukan hasilnya, tinggal kalikan dengan 10, 145 x 10 = 1.450 genteng. 

Sehingga total kebutuhan genteng rumah ukuran 7×12 sebanyak 1.450 pcs.

Desain Interior Palembang – Kebutuhan Genteng Untuk Rumah 6×9

Ukuran rumah berikutnya adalah 6×9 m2, berikut cara menghitung kebutuhan genteng rumah 6×9.

= panjang x lebar

= (9 + 1 + 1 m) x (6 + 1 + 1 m)

= 11 x 8 m2

= 88 m2

Setelah mengetahui total luasnya, kemudian bagi dengan sudut kemiringan atap yaitu, 88 : cos (30 = 101 m2. Kemudian kalikan dengan 10, 101 m2 x 10 = 1010 pcs. Sehingga total kebutuhan genteng untuk rumah ukuran 6×9 yaitu 1.010 genteng.

Desain Interior Palembang – Kebutuhan Genteng Untuk Rumah 6×10

Pertama yaitu untuk rumah ukuran 6×10 meter. Karena sudah tahu ukurannya, sekarang masukan pada rumus yang di atas tadi. Kira-kira seperti ini.

= panjang x lebar

= (10 + 1 + 1 m) x (6 + 1 + 1 m)

= 12 x 8 m2

= 96 m2

Kemudian masuk pada langkah kedua yaitu 96 : cos (30 = 110 m2. Jika sudah sekarang saatnya untuk mencari jumlah gentengnya dengan cara 110 m2 x 10 pcs = 1.1000 genteng.

Jadi, kebutuhan genteng rumah 6×10 yaitu sebanyak 1.100.