Untuk ongkos tukang di sini kita akan menggunakan harga Rp36.000, Anda bisa sesuaikan dengan harga pasaran daerah Anda.
Sedangkan menurut indeks berikut, untuk indeks pekerja yaitu 0,300

Maka perhitungannya adalah.
= 0,300 x Rp36.000
= Rp10.800.
Jasa Renovasi dan Bangun Rumah
Untuk ongkos tukang di sini kita akan menggunakan harga Rp36.000, Anda bisa sesuaikan dengan harga pasaran daerah Anda.
Sedangkan menurut indeks berikut, untuk indeks pekerja yaitu 0,300
Maka perhitungannya adalah.
= 0,300 x Rp36.000
= Rp10.800.
Kontraktor plumbing adalah ahli dalam merencanakan, memasang, dan memperbaiki sistem pipa dan peralatan sanitasi di dalam bangunan. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sistem air bersih dan air limbah di dalam bangunan berfungsi dengan baik dan aman.
Berikut adalah beberapa tugas yang dilakukan oleh kontraktor plumbing:
Untuk menemukan kontraktor plumbing yang terbaik, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
Dalam memilih kontraktor plumbing, pastikan bahwa mereka memiliki reputasi yang baik, memiliki pengalaman dan keahlian yang memadai, serta memberikan penjelasan yang jelas dan transparan tentang biaya dan waktu proyek. Dengan memperhatikan hal-hal ini, Anda dapat menemukan kontraktor plumbing yang terbaik untuk memastikan sistem plumbing di bangunan Anda berfungsi dengan baik dan aman.
Selanjutnya adalah menghitung kebutuhan semen untuk plesteran dinding. Di sini kita juga akan mengacu pada rasio seperti sebelumnya yaitu 1:5.
Kebutuhan semen:
= 100 m2 x 5,184 kg
= 518,4 kg.
Itulah dua cara menghitung plester dinding untuk kebutuhan pasir dan semennya. Setelah ini Anda tinggal menghitung kebutuhan biayanya.
Pertama adalah biaya untuk pasir. Pasir yang digunakan dalam SNI yaitu pasir pasang, harga pasir pasang tentu berbeda setiap daerah.
Pada contoh ini kita akan menggunakan harga pasir pasang setiap m3 nya yaitu Rp190.075.
Berdasarkan perhitungan di atas tadi kebutuhan pasir setiap meternya 0,026 maka biaya yang dibutuhkan adalah
= 0,026 x Rp190.075
= Rp4.941
Jadi, setiap satu meter biaya untuk pasirnya yaitu Rp.4.941.
ara hitung plesteran dinding tentu berbeda setiap bentuk dan luas rumahnya, kemudian tergantung seberapa banyak dinding yang akan Anda plester. Maka dari itu kita akan hitung plesteran dinding terlebih dulu sebelum masuk ke perhitungan selanjutnya.
Agar Anda lebih ada gambaran maka di bawah ini akan kami beri contoh kasus perhitungan untuk sebuah rumah. Tidak perlu contoh yang rumit, kita akan menggunakan contoh beberapa ruangan saja.
Contoh perhitungan:
Pada sebuah rumah, Anda hendak memplester kamar tidur dengan ukuran dindingnya yaitu 3 m x 2 m. Kemudian di kamar tersebut terdapat pintu berukuran 1 m x 2 m.
Maka total volume perhitungan plesteran dinding adalah.
= (3 m x 2 m) x 4 sisi – (1 m x 2 m)
= (6 m x 4 ) – 2 m
= 24 – 2 m
= 22 m2.
Jadi, total volume dinding yang akan diplester setelah dikurangi luas pintunya adalah 22 m2.
Sekarang Anda sudah menghitung kebutuhan plesteran dinding. Tapi itu baru contoh untuk satu ruangan saja dan masih banyak ruangan lain dalam sebuah rumah. Anda tinggal mengikuti contoh di atas dan jumlahkan hasil akhirnya.
Apabila volume plesteran dinding sudah Anda ketahui, selanjutnya adalah cara menghitung plester dinding pada kebutuhan pasirnya. Pasir merupakan salah satu material yang digunakan dalam memplester.
Maka dari itu sekarang kita akan coba menghitungnya. Namun, sebelum itu Anda harus menentukan hendak menggunakan rasio takaran yang mana.
Contoh perhitungan:
Anda memiliki total seluruh dinding pada rumah sekitar 100 m2. Kemudian takaran adukan yang akan digunakan yaitu 1:5. Maka total kebutuhan pasirnya adalah.
Kebutuhan pasir:
= 100 m2 x 0,026
= 2,6 m3
Maka total pasir yang Anda butuhkan dengan rasio 1:5 yaitu 2,6m3. Hasil ini akan berbeda setiap orang tergantung rasio yang digunakan dan luas dindingnya.
Ketentuan takaran atau perbandingan adukan plesteran sebenarnya sudah diatur dalam ketentuan SNI 2008, di sana terdapat berbagai indeks harga satuan plesteran.
Ada beragam jenis plesteran dengan ketebalan sekitar 15 mm. Jenis plesteran ini memiliki rasio perbandingan yang berbeda.
Namun, rasio tersebut dapat digunakan sebagai plester lantai dan dinding. Maka dari itu di bawah ini kita hanya akan membahas yang plester dinding saja.
Berikut beberapa perbandingan rasionya.
Itulah tiga rasio takaran adukan bahan untuk membuat plesteran dinding, jika plesteran lantai bisa mulai dari rasio 1:2 maka plesteran dinding hanya mulai dari rasio 1:3 saja.
Apabila sudah mengetahui takaran yang direkomendasikan, selanjutnya Anda perlu tahu cara menghitung plesteran dinding mulai dari bahan hingga volumenya.
etelah menghitung biaya pasir, lanjut pada kebutuhan semen. Semen yang akan digunakan adalah portland cement. Portland cement sendiri banyak mereknya. Nah, merek yang akan kita gunakan untuk perhitungan adalah Holcim.
Merek Holcim dengan jenis portland ukuran 50 kg memiliki harga Rp68.000. Sedangkan berdasarkan hitungan tadi Anda membutuhkan sebanyak 280 kg semen.
Maka biaya yang Anda butuhkan adalah.
= (280 : 50 kg) x Rp68.000
= 5,6 (dibulatkan menjadi 6) x Rp68.000
= 6 x Rp68.000
= Rp408.000
Maka biaya yang Anda butuhkan untuk semen sebanyak 280 kg adalah Rp408.000. Biaya ini tentu akan berbeda tergantung merek semen yang Anda gunakan dan jumlah yang diperlukan.
Sehingga total biaya plester lantai adalah
= Rp190.075 + Rp408.000
= Rp598.075.
Jadi, total biaya untuk membuat plester lantai yaitu Rp598.075.
Biaya pertama yaitu untuk pasir, jika mengacu standar SNI 2008, pasir yang digunakan yaitu pasir pasang. Pasir pasang memang cocok digunakan sebagai plester lantai karena teksturnya yang halus.
Itulah mengapa pasir pasang digunakan sebagai acuan pada SNI. Harga pasir pasang sendiri bisa berbeda-beda tergantung daerahnya.
Namun, di sini kita akan gunakan harga umumnya saja. Harga pasir pasang setiap 10 m3 sekitar Rp1.900.750. Maka setiap 1 m3 pasir harganya Rp190.075.
Lalu berapa total biaya untuk membeli pasir pasang untuk plester lantai?
Seperti perhitungan di atas, Anda membutuhkan pasir sebanyak 0,828 m3 maka dari itu kita akan bulatkan menjadi 1 m3 saja.
Jadi, biaya untuk pasir yang Anda butuhkan adalah Rp190.075 ribu.
Dalam membuat plester lantai beberapa material akan dicampur, seperti air, semen dan pasir. Adukan itulah yang nantinya digunakan untuk memplester.
Namun, banyak yang belum tahu takaran adukan untuk plester lantai. Padahal takaran ini nantinya dapat mempengaruhi kualitas adukan dan hasil akhir dari plester lantai tersebut.
Jika mengacu berdasarkan SNI 2008, ada banyak macam komposisi perbandingan antara semen dan pasir untuk adukan plesteran yang disebut sebagai PC (portland cement) dan PP (pasir pasang). Namun di bawah ini kita hanya akan membahasnya 3 saja yang bisa digunakan acuan untuk plester lantai.
Jenis rasio perbandingan pertama yaitu 1:2, artinya setiap satu satuan semen harus ditambah tiga satuan pasir. Pada peraturan SNI 2008 menyebutkan bahwa rasio 1:2 akan membutuhkan semen sekitar 10,224 kg/m2 dan pasir sekitar 0,020m3/m2.
Jenis perbandingan kedua yaitu 1:3, setiap satu satuan semen harus ditambah tiga satuan pasir. Pada peraturan SNI 2008 menyebutkan bahwa rasio 1:3 akan membutuhkan semen sekitar 7,776 kg/m2 dan pasir sekitar 0,023m3/m2.
Selanjutnya adalah perbandingan rasio 1:4, untuk setiap satu semen maka membutuhkan 4 satuan pasir. Kira-kira semen yang Anda butuhkan pada rasio 1:4 ini yaitu 6,240kg/m2 dan pasir yaitu 0,024m3/m2.
Terakhir adalah rasio 1:5, mirip seperti sebelumnya setiap satu satuan pasir maka membutuhkan 5 satuan pasir. Pada rasio ini setidaknya Anda membutuhkan 5,184 kg/m2 semen dan 0,026 m3/m2 pasir.
Dari rasio di atas bisa Anda simpulkan bahwa semakin banyak pasir digunakan maka kebutuhan semen juga semakin sedikit.
Empat rasio tersebut bisa Anda gunakan untuk plester lantai, mulai dari rasio 1:2 hingga 1:5.
Tapi apabila Anda hendak menggunakan pada lantai yang basah seperti di kamar mandi atau kolam maka gunakan rasio 1:3.
Setelah tahu perbandingan takarannya, kemudian Anda juga perlu tahu cara hitung kebutuhan bahan material yang digunakan.