Bangun Berkah Properti

BERBAGAI MACAM BAGIAN RUMAH YANG RENTAN BOCOR

1. ATAP RUMAH

Atap Rumah Bocor (sumber gambar: 99.co)

 (sumber gambar: 99.co)

Atap adalah salah satu material rumah yang sering kali mengalami kebocoran. Posisi atap yang tidak rapat dan adanya celah keping atap adalah salah satu penyebab
cepatnya atap bocor, agar atap rumah tidak sering bocor maka diperlukan pemasangan
atap yang tepat dan benar.

2. DINDING RUMAH

5 Cara Mengatasi Dinding Bocor, Rembes dan Lembab | AM

(sumber gambar : ampbi.com)

Dinding rumah akan cepat bocor , jika tembok yang terlalu berdempetan dan
sirkulasi udara tidak baik akan berdampak buruk untuk dinding rumah . Karena
tekanan udara menyebabkan rembasan air, mka dinding rumah akan bocor.

3. DAK BETON

Jika terjadi kebocoran di dak beton, solusi darurat yang dapat dilakukan adalah menutup area atap dengan terpal.

(sumber gambar : robertjlosagency.com)

Perbandingan bahan campuran coran yang tidak sesuai adalah salah satu
penyebab dak beton bocor. Agar dak beton tidak mudah bocor diperlukan memasang
Waterproofing dan cara pengecoran dak yang sempurna. 4. LANTAI RUMAH
Kondisi tanah dan daya serapan yang tinggi akan membuat lantai rumah
mengalami rembesan air, lantai rumah bocor juga bisa terjadi karena pemasangan
keramik yang salah , sehingga munculnya air yang keluar dari celah nat keramik atau
pori-pori.

5. TALANG AIR

5 Cara Memperbaiki Talang Air yang Bocor dengan Sangat Mudah

(sumber gambar : artikel Rumah123.com)

Talang air menjadi salah satu kebocoran yang jarang mengalami masalah
kebocoran. Namun ada juga penyebab talang air bocor dikarenakan talang tidak cukup
menampung beban air hujan dan menyebabkan air merembes, dan air jatuh tidak
melalui celah pipa yang terpasang.

6. SALURAN AIR

Gejala Pipa Air Bocor, Yuk Kenali Tanda-tandanya - RAGAMPIPA.COM %

(sumber gambar : ragampipa.com)

Banyak penyebab dari saluran air yang bocor, namun penyumbatan adalah
masalah utama yang membuat pipa air bocor, dan kualitas plasteran tembok juga
dapat menyenabkan pipa bocor , karena tekanan plaster yang kuat maka akan
membuat pipa retak.

Desain Sekaligus Bangun Apakah Menguntungkan?

Bayangin anda jualan sepatu

Anda menyetok sepatu merk adidas, merk nike, sama merk puma. Lalu setelah anda jualan 3 bulan, anda tahu bahwa:

  • Sepatu nike ternyata paling laku
  • Sepatu adidas ternyata biasa aja
  • Sepatu puma justru kurang laku

Karena susah dijual, anda pengen berhenti jualan sepatu puma. Anda mau fokus jualan sepatu nike sama adidas aja. Tapi karena udah terlanjur nyetok, anda tetap harus berusaha supaya sepatu puma ini ada yang beli. esok harinya ada calon pembeli kunsultasi sama anda, mereka bertanya: “mas mba, sepatu olahraga yang paling bagus tuh merk-nya yang mana yaa?”

Di momen ini, sangat amat goblok kalau anda enggak bilang, “Beli merk puma aja” kan boleh aja kita ngasih pendapat sesuai kepentingan kita. kenapa enggak?

Contoh barusan menggambarkan betapa mudahnya muncul konflik kepentingan, ketika kita konsultasi langsung sama orang yang jualan. Namanya orang jualan mah, udah pasti produk yang paling menguntungkan untuk bisnis dia yang dibilang paling bagus. Semua bisnis tuh udah pasti menerapkan prinsip macem ini

Apakah praktek kayak tadi legal? percaya gak percaya, jawabannya iya. Bahkan hal kaya tadi tuh sah dan lazim banget di dunia bisnis. Namanya orang jualan, selama dia nggak nipu ya terserah dia mau meyakinkan anda dengan cara apapun. Boleh banget ada orang nawarin ke anda untuk beli nasi goreng harga satu juta. pokoknya yang penting anda tahu dan sepakat bahwa harganya sagitu. bukan dijebak atau ditipu. kan yang jadi masalah, andanya mau atau enggak. gitu aja kan?

Di dunia konstruksi pun sama. ada banyak yang menawarkan konsultasi desain sekaligus bangun. Tujuannya membantu anda supaya lebih praktis. anda gak perlu repot harus terlibat dengan banyak pihak. apakah ini sah? jawabannya ya sah sah aja. apalagi untuk proyek kecil kayak rumah. Nah yang jadi pertimbangan kan, anda sebagai konsumen mau atau enggak.

Kalau orang yang bangun disuruh desain, dah pasti dia dapat celah untuk memaksimalkan profit. dia tau material bekas apa yang masih nyisa dari proyek sebelumnya. pekerjaan apa yang paling menguntungkan buat dia macem-macem. Dia berkesempatan untuk bikin desain bukan hanya menurut kebutuhan anda, tapi juga sesuai strategi bisnis dia. Bahkan meski dia ngga berniat pun, kesempatannya tetap ada. ini tidak terbantahkan.

Jika anda tidak keberatan, maka semuanya menjadi sah dan terhormat. tidak ada pihak yang dirugikan di sini. saya hanya menjual jasa desain saja. tapi saya tidak keberatan jika rekan-rekan saya banyak yang menyediakan jasa dsign & build. itu boleh banget. hal yang terpenting adalah, konsmen itu sadar mengenai resiko dan kekurangan dari setiap keputusan. jadi gak cuma tau untungnya aja. Baik terpisah atau jadi satu, dua-duanya punya kekurangan kok. jadi belilah sesuai kebutuhan anda.

Biaya Lain-lain Pasti Selalu Ada

 

Biaya Kuliah Mahal? Ini 7 Cara Mencari Dananya - Cermati.com

( cermati.com )

Kenapa biaya lain-lain itu selalu ada, gini misalnya pak adi punya tabungan 400 juta, 20 juta di pake buat desain, 380 sisanya di pakai untuk pembangunan, masuk akal bukan? tentu saja. tapi saat proyek berjalan tabungan pak adi habis duluan sebelum proyek selesai padahal di proyek tidak ada masalah. Kira-kira apa penyebabnya? mengapa hal itu terjadi?

Ketika kasusnya seperti ini, maka kemungkinan besar pak adi lupa dengan adanya biaya ketiga yaitu biaya lain-lain, biaya lain ada banyak misal yang paling sering muncul yaitu :

  • Biaya kontrak            : misal renovasi terus butuh kontrakan.
  • Biaya pindahan         : kita tau sendiri.
  • Biaya ngurus ijin       : ini tidak include di biaya kontstruksi loh.
  • PLN, Indihome, dsb : ini hitungannya juga diluar konstruksi.
  • Jatah pak RT             : biar tidak di persulit.
  • Bayar si bang jago    : menjaga keamanan dari dirinya sendiri                                           dan segala pungli lainnya.

Semua hal ini nyata dan benar terjadi dalam proyek, asal tau saja. Terus cara menghitungnya gimana? Percaya atau tidak  paling yang bisa dihitung hanya biaya kontrak, pindahan, sama pasang item konstruksi. Tapi jika ada urusan ijin dan pungli ini hanya tuhan yang tau. Pendekatan paling ideal, sebenarnya adalah dengan minta testimoni ke tetangga yang pernah bangun proyek dekat rumah kita, kita bisa tau apa dan siapa yang harus dibayar, minimal ada ancang-ancang dan persiapan

Tapi meskipun kita tau tatap saja sebaiknya proyek itu harus menyiapkan dana darurat, minimal 10-20 persen dari total budget. jadi kalau ada dana kurang, masih ada cadangan kalau sampai terjadi apa-apa. Ibarat asuransi dana darurat ini adalah pengamanan kita dari segala hal yang tidak diinginkan, tidak ada proyek yang beresiko. Baik perencanaan maupun pelaksana, keduanya hanya perlu ilmu untuk menghitung biaya yang terakait dengan teknis pembangunan saja, tapi kalau non-teknis semua pasti akan kembali ke pemilik.

Tinggi Plafonku Tinggi Akalku

Ga tau siapa yang mulai, tapi di dunia ini banyak banget yang mikir plafon itu harus tinggi supaya rumah jadi dingin. Sebenarnya gak salah sih, nah dasar logikanya kek gini

Udara panas selalu naik ke atas. Artinya kalau plafonnya rendah tumpukan udara panas jadi lebih gampang terasa. Namun menurut saya, solusi ini tuh lebih berat masalahnya daripada manfaatnya.

Gak peduli berapapun tingginya, kalau udaranya gak ngalir, tetap aja udara panas akan menumpuk, orang dibawah lama kelamaan pasti tetap kepanasan juga.

Justru kalau plafonnya rendah, udara lebih gampang diatur. karena jendelanya ga perlu gede. makin tinggi plafonnya maka kebutuhan openingnya pun juga makin bertambah. performanya sama tapi effortnya jauh beratan plafon tinggi.

AC pun bukan solusi, justru kalau palfonnya tinggi, kerja AC jadi lebih berat karena volume ruang yang harus di dinginkan jadi besar.

semakin kecil volumenya, semakin ringan pula kerja AC, selain hemat biaya listriknya, buat lingkungan juga bagus. Semakin tinggi plafon anda biaya konstruksinya pun akan jadi semakin mahal. Mulai dari struktur, gorden, finishing, bahkan profilan kesan itu volumenya bakal nambah semua.

Belum lagi perawatannya, kalau ada bagian plafon yang kenapa-napa, anda pasti jadi susah sendiri. Bahkan urusan ganti lampu aja mungkin jadi mesti harus manggil tukang karena plafonnya tinggi. Harusnya tuh, plafon itu mesti liat dulu luas ruangan. kalau ruangannya sempit bikin plafon yang rendah, tapi kalau ruangnya luas palfonnya tidak apa tinggi.

Meskipun harganya mahal, menurut saya rumah yang plafonnya tinggi itu belum tentu lebih bagus, ibaratnya beli baju yang XXL lebih mahal tapi kalau dipakai di badan yang kecil justru hasilnya kaya badut. selalu beli baju yang pas sesuasi badan.