Ketika ngomongin warna gak dikit loh yang bingung mau milih rumah yang warnanya apa, padahal udah nyontek dan diskusi tapi tetap aja susah menentukan keputusan.
Padahal kalau mau simple milih warna rumah aslinya tuh sama aja kaya milih baju, tinggal atur aja sesuai performa, karakter, dan konteks.
Pertama performa, misal udah tau kita bakal ke tempat outdoor yang panas. Berarti jangan pakai baju hitam yang nyerap panas. Pakailah baju putih supaya adem.
Rumah juga sama kalau tidak mau panas, jangan pakai genteng warna hitam. Pilihlah genteng yang cerah dan minim menyerap panas.
Kedua karakter, Kalau kita tidak pede sama badan, gak mau tekukan baju kita dilihat orang baju item lebih cocok. Kebalikannya, kalau kita mau nampilin detail baju kita, kaya renda, hiasan, dan sebagainya maka putih lebih cocok.
Rumah pun sama, kalau mau fokus ke jendela, bikinlah jendela warna putih yang banyak detail dan hiasannya. Tapi kalau mau mengekspos pemandangan luar, bikin jendela hitam tanpa hiasan pasti lebih tepat.
Ketiga konteks, warna itu tidak ada yang jelek atau bagus. Adanya adalah yang pas dengan konteks atau enggak. Kalau milih baju, pasti kita bakali liat warna tas kita, sepatu maupun jaket dan sebagainya. Kita juga bakal liat ini baju buat apa yaa, buat kerja, pesta atau apa. Semuanya tergantung konteks.
Rumah juga begitu, kalau pilih warna furniture, liat dulu lantai, tembok, plafon dan segalanya. Bahkan rumah tetangga, rumput, langit, aspal dan sebagainya. Itu semua adalah konteks. Tugas kita bukan berpikir dari nol, tetapi merespon konteks yang sekarang sudah ada di kenyataan.
Nah yang berbeda, baju kalau mau dicobain tinggal liat aja dicermin cocok atau enggak. Sementara rumah kita tidak mungkin ngebangun dulu buat sekedar test warna. Makanya biar tau cocok atau enggaknya, caranya adalah dengan digambar. Jangan pernah debatin warna tanpa ada gambar.
Ingin konsultasi mengenai pembanguna dan renovasi, interior dan furniture hubungi kami aja http://wa.me/6289677302811