Darimana kita menilai bagus atau jeleknya rumah?
Dalam filsafat moral, kita bisa menilai suatu hal dari dua sudut pandang :
- Ada nilai instrumental
- Ada nilai intrinsik
Misalnya Duit,
Duit ini berharga karena bisa dipake jual beli. kalau duit gak laku, duit ini jadi gak ada nilainya lagi. Nah artinya Duit ini harganya berasal dari nilai instrumental. dia berharga karena berguna. kalau bisa dipakai, duit ini jadi gak bernilai. soalnya duit ini tidak mempunyai nilai intrinsik.
Tapi kebalikannya, keluarga bernilai bagi kita, bukan karena kita butuh manfaatnya. meskipun keluarga kita nyebelin, cuek, dan bikin pusing, tetep aja kita gak akan rela kalau mereka tiba tiba dibunuh orang. Itu artinya keluarga bisa kita anggap berharga bukan karena nilai instrumentalnya. kita menganggap mereka berharga secara intrinsik. nilai mereka tetap akan ada meskipun gak berguna.
Dalam banyak kasus, banyak hal yang punya dua sisi nilai, misalnya jersey bola. Secaram instrumental jersey ini bernilai untuk dipake. kalau pas dipake ternyata gerah dan gatel, nilainya pasti jadi turun. Tapi secara intrinsik jersey ronaldo bisa di jual lebih mahal daripada jersey pemain lain, murni karena ronaldo itu popular. bukan karena kualitas bajunya.
Nahh yang jadi pertanyaan, rumah kita apakah punya nilai intrinsik? atau cuma sekedar instrumental doang?
Kalau kita mendesain lalu hal yang kita pikir adalah:
- Gimana biar atapnya gak bocor
- Gimana biar udaranya adem
- Gimana biar gak gelap
- Gimana biar gampang di bersihin
Hal-hal semacam ini, semuanya cuma akan meningkatkan nilai rumah secara instrumental aja. rumah kita sekedar bernilai kalau ada gunanya. begitu gak berguna, nilainya langsung hilang. Padahal kalau kita mau rumah bisa punya nilai intrinsik yang tinggi dan berharga. kunci paling gampangnya adalah ikatan emosional dengan ruang.
Ketika ada ikatan, rumah ini tidka akan kita liat secara instrumental semata. bagi kita, rumah ini adalah:
- Tempat kenangan keluarga
- Saksi bisu perjuangan kita
- Bagian dari hidup kita
Ikatan ini akan memunculkan nilai intrinsik. bahkan meski rumahnya bocor, pintunya rusak, nilai ini akan tetap tinggi di mata kita.
Tapi kebalikannya, kala rumah ini isinya cuma diam-diaman di kamar, gak ada kenangan, ngga ada interaksi, kaya gini mana bisa memunculkan ikatan. kalau kasusnya gini, meski rumah bagus, adem, terang, teap aja nilai intrinsiknya tidak ada. rumah ini cuma instrumen yang gak punya nilai bawaan.