Mengenal Kayu Kulim
Pastinya banyak dari kita yang belum mengenal tentang kayu yang satu ini. Kayu yang banyak diminati sehingga sangat jarang ada dipasaran, membuat kayu ini menjadi salah satu kayu berkelas.
Kayu kulim sangatlah kuat untuk dijadikan bagian dari rumah impian anda.
Seperti Apasih Kayu Kulim Tersebut, Berikut ya guys penjelasan mengenai kayu kulim :
Kulim, kayu bawang, atau bawang hutan (Scorodocarpus borneensis) adalah sejenis pohon kayu, anggota satu-satunya dari genus Scorodocarpus, famili Olacaceae. Dinamai demikian, karena pepagan dan kayunya mengeluarkan bau bawang yang kuat.
Kulim didapati di Semenanjung Malaya (mulai dari wilayah Thailand ke selatan), Kalimantan dan Sumatra, termasuk Kepulauan lingga. Pohon ini biasa dijumpai di hutan primer dataran rendah, sering pula di hutan yang terganggu atau hutan sekunder; di daerah datar, kadang-kadang juga di wilayah yang tergenang secara musiman, atau di wilayah bergelombang (perbukitan) hingga 600(jarang -900) m dpl pada tanah-tanah liat atau berpasir, jarang di tanah hitam terpencar-pencar, walaupun mungkin umum dijumpai secara lokal, atau bahkan kadang-kadang mengelompok dalam jumlah banyak.
Bawang hutan menghasilkan kayu berbobot sedang hingga berat, yang dalam perdagangan dikenal sebagai kayu kulim. Kepadatan kayunya antara 645-1.080 kg/m³ pada kadar air 15%. Terasnya berwarna cokelat kemerahan hingga cokelat keunguan gelap, jelas terbedakan dari gubalnya yang berwarna putih atau kuning pucat setebal hingga 5 cm. Serat kayunya berpadu dangkal ataupun dalam, kadang-kadang lurus, menggelombang, atau tak menentu; teksturnya halus sedang hingga kasar sedang, merata. Memiliki kekerasan sedang hingga keras, kayu ini sangat kuat sementara keawetannya tergolong sedang hingga awet percobaan di Semenanjung Malaya mendapatkan daya tahan hingga 4 tahun.
Tingkat penyusutan kayu kulim bervariasi dari rendah hingga tinggi, terutama di arah tangensial. Pengeringan kayu ini tergolong cukup cepat, dengan sedikit cacat berupa retak dan pecah ujung; papan setebal 13 mm dan 38 mm memerlukan waktu 2 dan 4 bulan, berturut-turut, untuk mengering dari keadaan segar hingga kering udara. Kayu kulim relatif mudah digergaji, namun hasil penyerutan yang baik tergantung seberapa banyak serat yang berpadu di dalamnya; dapat dilubangi, dibor dan diamplas dengan hasil baik, akan tetapi sukar dikupas, dibentuk, dan dipaku. Cukup tahan terhadap serangan jamur, kayu bawang ternyata rentan terhadap kumbang penggerek dan kumbang tanduk.
Kayu kulim biasa digunakan di bawah atap dalam konstruksi menengah hingga berat: untuk tonggak, tiang, balok, kasau, kusen pintu dan jendela, dan lantai. Juga untuk jembatan, tiang-tiang penyangga, tiang di laut (tanpa dikupas kulitnya), lunas perahu, alat-alat pertanian dll.
Jadi Bagaimana guys, apakah cocok kayu kulim menjadi bagian dari Interior Rumah anda. Tentunya kayu apa yang anda gunakan, haruslah mengetahui kelemahan – kelemahan jenis kayu tersebut agar tidak cepat rusak.