Uncategorized

Berbicara soal Stainless untuk keperluan alat dapur dirumah. Tentunya banyak berperan penting dalam kehidupan kita sehari – hari. Bahan stainless biasanya banyak digunakan di perabotan seperti sendok,garpu, pisau, panci, dll.

Stainless sendiri sering digunakan atau banyak sekali orang yang menggunakannya karena dianggap awet dan tahan lama. Selain itu juga Stainlies memiliki bentuk yang menarik, mengkilap dan enak dipegang oleh tangan kita.

Tapi apakah anda tau??
Bahan Stainless itu sebenarnya bagaimana. Karena takutnya anda tertipu saat membelinya dipasaran. Bisa jadi itu bukan stainless asli melainkan besi biasa. Kok bisa ya??

Yuk kita Cari tau Perbedaannya!!!!

Stainless yang asli itu luar dan dalamnya itu mengkilap. Artinya tidak mungkin satu sisinya saja yang mengkilap. Kalau satu sisinya saja yang mengkilap artinya itu besi yang dikasih coating crome.

Nah sebenarnya masalahnya menguji mana yang asli cara benarnya sedikit sulit. Kita harus beli alat tesnya. Entah itu pakai kimia, embakan XRF dll.

Sedikit sulit misalnya kita niatnya cuma berkeinginan beli rak piring saja tetapi harus membli alat testnya yang cukup mahal.

Nah Supaya Ngak Ribet??

Cara Praktisnya buat mengetes keaslian stainless tersebut ia lah menggunakan magnet. Kalau tidak menempel, Kemungkinan besar stainless. Tapi kalau menempel, mungkin bukan stainless melainkan besi. Perlu ditekankan, kemungkinan cara ini belum tentu berhasil. Cuma melihat sifat dari besi yang menempel di magnet.

Kenapa Bisa Begitu??

Jawabannya karena stainless foodgrade di pasaran yang kualitasnya oke, itu kebanyakan tipe stainless 304 dan 306. Untuk angkanya itu apa? itu hal tidak penting, tapi intinya stainless jenis ini tuh mengandung campuran nikel dan tidak bisa ditarik oleh magnet.

Kalau yang benarnya.

Stainless itu tipenya ada ratusan. Ada juga yang bisa menarik magnet dan ada yang tidak. Angka itu bukan nunjukkin kualitas, tapi jenisnya. Ada yang tipe tahan terhadap karat dari pada 304 dan 306 tapi bisa ketarik oleh magnet. Misal jenis duplex. Itu ketarik oleh magnet tetapi kualitasnya ok.

Nah akan tetapi di pasaran.

Stainless yang umum diapakai untuk produk rumah tangga kebanyakan berputarnya di tipe yang itu-itu saja. Yang sering dipakai :

Kalau menempel di Magnet
Seringnya memakai stainless 201, 304, atau 316. Tahan karatnya bagus, Cocok untuk pemakaian di dapur.

Kalau tidak menempel
ini bisa bukan dari stainless. Misal cuma besi dikasih coating chrome. Atau, bisa juga stainless, tapi yang tipe murahan. Misal 430 Tipe ini kalau buat lis, railing, kanopi, dsb itu cocok. Tapi kalau untuk disentuh oleh makanan sepertinya belum oke di kelas foodgrade.

Mungkin ada juga sih yang pakai stainless di luar tipe – tipe ini. Cuma sangat jarang saja. Kalau mau tau ya baca dulu sebelum membelinya.

Mengenal Gambar teknik yang terbagi atas Gambar 2 Dimensi dan 3 Dimensi, Jelas emiliki perbedaan dalam hal tampilan. Gambar 2 Dimensi masih dalam bentuk gambar seperti gambaran tulisan. Sedangkan gambar 3 D dalam bentuk yang mendekati bangunan aslinya, terlihat nyata saat kita yang melihatnya. Namun, masing -masing dari gambar tersebut memiliki peranannya sendiri dan bisa saling melengkapi untuk di tampilkan pada konsumen.

Berikut Penjelasan lebih detail tetang 2 Gambar Tersebut :

1. Gambar Dua Dimensi

adalah suatu gambar yang menampilkan salah satu bagian permukaan dari suatu benda, sehingga permukaan lain tidak ditampilkan pada gambar tersebut, tetapi dapat ditampilkan disampingnya, baik atas, bawah, samping kanan maupun kirinya. Untuk mengetahui keterangan- keterangan yang diperlukan atau keterangan yang detail gambar dua dimensi. Fungsi dari gambar 2 Dimensi adalah memberikan informasi lengkap tentang suatu benda sehingga memudahkan baik bagi pembaca maupun bagi orang yang berkepentingan pada gambar tersebut.

2. Gambar 3 Dimensi

Gambar 3 Dimensi merupakan bentuk asli dari suatu benda, sehingga tampilannya sama dengan benda aslinya. pada gambar 3 Dimensi terdapat juga ukuran -ukuran umum dari suatu benda, tetapi tidak sedetail gambar 2 Dimensi.

Adapun yang dimaksud dengan ukuran umum adalah ukuran seperti panjang lebar, dan tinggi dari suatu benda. Fungsi gambar 3 Dimensi adalah untuk melengkapi atau menampilkan benda jadi atau gambar susunan dari gambar 2 Dimensi. Untuk gambar kerja, biasanya gambar 3 Dimensi tidak ditampilkan, hanya gambar 2 Dimensi saja, karena pada gambar 3 Dimensi keterangan yang detail tentang benda tersebut tidak dapat ditampilkan.

Gambar Kerja

Tentu anda sudah tahu apa itu gambar kerja, biasa digunakan untuk pembangunan pada sebuah rumah atau objek. Secara rinci Gambar Kerja adalah gambar acuan yang digunakan untuk merealisasikan antara ide kedalam bentuk fisik. Gambar kerjapun terdiri dari berbagai unsur yang memuat informasi mengenai dimensi, bahan dan warna.

Gambar kerja akan membantu wirausaha untuk menciptakan wujud fisik sesuai dengan ide. Dengan bantuan gambar kerja, Seorang wirausaha tidak perlu mengawasi setiap detail dari semua unsur pembangunan, karena akan menyita waktu dan tidak efisien. Maka dari itu, gambar kerja harus bisa dibaca dan dipahami oleh pelaksana.

Sejak dari dahulu gambar menjadi media komunikasi antar manusia, dalam merancang ide atau gagasan. Contoh zaman prasejarah menggunakan becap tangan yang merupakan gambaran yang sudah ada pada zaman dahulu. sampai ke zaman modern gambar sudah menjadi media komunikasi termasuk dalam infrastruktur pembangunan.

Kenapa harus??

Karena Gambar Kerja digunakan untuk semua perencanaan. Kalau tidak adanya perencanaan tentunya sebuah proyek bisa tidak berjalan dengan semestinya. Yang harus diingat dalam membuat gambar kerja adalah memahami setiap detail dari rancangan gambar agar tidak terjadi kesalahan saat akan membuat sesuatu.

1. Terlalu Bodoh

Pintu ke pentok, Jendela kepentok, ini sering sekali kejadian. Terutama proyek yang tidak dirancang terlebih dahulu / Asal Bangun saja.

2. Adanya Penghalang

Apakah anda tau kenapa pintu sering dibuka kearah pinggir? karena supaya tidak menghalangi orang lain. Jangan sampai tertabrak.

3. Tidak Adanya Ruang Udara

Kaca mati perlu di beberapa sisi saja, kalau sampai mati semua udara dirumah jadi tidak mengalir. Jadi kalau bisa hidup kenapa harus dimatikan.

4. Terlalu Tinggi

Meskipun jendelanya hidup, kalau posisinya tidak bisa dijangkaukarena ketinggian tetap tidak akan bisa dibuka. Jadi percuma saja.

5. Merembas

Punya pintu dan jendela yang biasanya merembas? tidak apa-apa. Tetapi tinggal diubah fungsinya agar tidak merembas. Dengan dibuka ke arah luar.

6. Mau Privacy

Supaya keluarga tetap akrab, pintu kamar jangan keseringan ditutup. Buka saja, tutup itu disaat tertentu saja.

7. Kesalahan Letak

Usahakan jendela itu menghadap ke utara atau ke selatan. Jangan menghadap kearah timur apalagi ke arah barat, Mataharinya sangat panas guys.

Ketika salah desain, pintu dan jendela ini bisa jadi sumber musibah bagi rumah. Mulai dari bikin panas, bikin basah, bikin ngak enak, dan hal -hal jelek lainnya.

Mau bangun rumah yang sesuai dengan keinginan ?
Tapi, belum tau siapa yang akan mengerjakannya?
dan apakah perusahaan kontraktor tersebut dapat dipercaya dan amanah?

Tentu ini menjadi pertimbangan anda sebagai konsumen yang ingin memberikan yang terbaik bagi rumah impian anda. Memilih seseorang atau sebuah perusahaan kontraktor yang dapat anda percayai tidaklah mudah. Konsumen memiliki penilaiannya dalam mempercayai bangunan rumah miliknya. Dengan melihat apakah kontraktor tersebut sudah berpengalaman dalam membangun rumah atau gedung.

Tidak hanya itu saja, anda juga bisa melihat hasil karya kontraktor tersebut sebagai keyakinan anda untuk menyerahkan pembangunan rumah impian anda. Setelah itu barulah anda bisa memahami dan menguji apakah kontraktor tersebut tau akan keinginan anda dalam membentuk sebuah rumah yang anda inginkan.

Biasanya kontraktor akan meminta anda untuk memakai jasa desain, dari desain ini anda akan mengetahui bentuk yang menjadi impian anda. Biasanya gmbar juga menjadi penilaian anda terhadap kontraktor tersebut, apakah kontraktor tersebut dapat memahami keinginan anda.

Jika kontraktor tersebut sudah memenuhi kriteria anda, Barulah anda dapat mempercayai pembangunan rumah anda. Memang kenyataannya banyak yang mengecewakan terkadang atara keinginan kita dan hasil kerja dilapangan. Itu juga tidak lepas dari pengalaman seseorang dalam membangun rumah atau gedung.

Sebagai konsumen anda bisa menilai sendiri dari aspek – aspek yang tadi diberikan. Apakah anda percaya atau tidak itu juga keputusan anda sebagai konsumen.

Karena konsumen andalah raja bagi para pedagang, dia yang dapat menentukan setiap keputusan. Jadi saran mimin adalah pilihlah kontraktor tersebut yang sudah berpengalaman dan bentuk bangunan yang iya ciptakan benar – benar ada. Sehingga anda bisa mempercayai kontraktor tersebut.

Tau ngak sih, Kenapa ubin harus pake nat?

OKey bayangin gini, Ubin itu dibikin dari adonan tanah liat yang dibakar jadi keras. Sebelum dibakar ada airnya dan belum keras, Nah abis dibakar, Airnya menguap makanya keras.

Nah repotnya itu, di antara ribuan potong ubin, kandungan air di adonannya tuh pasti beda-beda. Jadi abis dibakar, Ukurannya ngak bakal sama. Jadi misal kita beli ubin 30×30, realitanya tuh pasti ubinnya yang kita dapet ukurannya bakal tidak sama dan ngak bakalan sama persis.

Nanti waktu dipasang, Kalau kita maksa masang tanpa ada jarak, Ubin ini dijamin akan kelihatan tidak tertata dengan baik. ini mau tukangnya bagus sekalipun tidak bakalan bisa rapi. Soalnya salahnya udah dari bahan. Bukan salah tukangnya.

Nah Fungsi nat itu tuh disini, kalau masangnyadikasih jarak, selisih sedikit-sedikit yang tadinya kelihatan banget, jadi tidak terlalu kelihatan kasat mata. Jadi sistemnya tuh, makin seragam ubin, nat bisa makin kecil. makin tidak seragam, natnya makin gede.itu tergantung ubin.

Nah Terus, kalau mau nat gede, harus beli ubin apa?

Keywordnya ; Rectified

Istilah teknisnya rectified-tile, istilah kampungnya ubin potong atau ubin cutting. Artinya sesuai namanya. Ubinya dipotong. Nah kalo dipotong dulu, ukuran antar ubin bakal jauh lebih seragam. Tapi minusnya, harga ubin begini pasti lebih mahal.

Kalo sudah seragam, Nat ubin boleh kita bikin jadii tipis banget. 1,5 mm aja cukup. Sekedar buat ruang muai-susut, Bukan buat kerapihan lagi. Kalau mau lebih kecilpun aslinya bisa. Tapi takutnya nanti kalau rapet, nanti malah rawan popping. mending dikasih tipis saja.

Makanya kalo lagi nyari ubin tuh, jangan pernah cuma mikir.

1. Kalau keramik natnya gede
2. Kalau Granit natnya kecil

Hal yang harus dicek tuh ukuran ubinya sudah seragam belum? Kalau belum natnya harus gede. Nat itu bukan cuma tentang selera pemilik rumah atau skill tukang doang. Ubin yang diapakai juga mempengaruhi ukuran natnya.

Berdasarkan caranya rancangan pintu dan jendela itu terbagi dalam 3 cara.

1. Ada Cara Level Termudah
2. Ada Cara Level Standard
3. Ada Cara Level Profesional

Di level Termudah

Pintu dan Jendela ini dirancang berdasarkan ilmu hapalan.
Gapeduli kasusnya gimana, pokoknya ukurannya ya segitu.
Efeknya adalah pintu dan jendela ni jadi berdiri terpisah secara sendiri – sendiri. Jadi karena asalnya dari hapalan, dilevel ini tuh hubungan tiap komponen benar- benar tidak dipikirkan. Cuma asal tempel doang.

Level Standard

Kalo tadi kita pake hapalan, sekarang di level ini kita gapake hapalan lagi. Kalo dilevel ini bentuk,posisi, dan ukuran itu bukan ditentukan dari ukuran template, tapi mengikuti prinsip-prinsip teknik perancangan. Seperti : Simetri,Repetisi,Hirarki,Sumbu,dan Proporsi.
Jadi kalo sebelumnya ukurannya serba mutlak, di level ini justru ukuran itu mengikuti desain. Bukan cuma dihapalin.
Efeknya adalah di level ini tiap komponen udah ngak terkesan cuma asal tempel. Tiap komponen udah saling terhubung. Apa sejajar sama apa, lurus terhadap apa, patokannya apa, semuanya udah dipikirin. Jadi jelas secara hasil, Level ini pasti jauh lebih rapi dan tertata.

Level Profesional

Kalau level ini cara desainnya bagaimana?
Jawabannya adalah kalau dilevel ini, tiap komponen itu ngak punya batasan yang kaku.
Dinding bisa sekalian jadi pintu, Jendela bisa sekalius jadi atap, Lemari bisa jadi akses masuk. Segala komponen terintegrasi di dalam satu desainsecara utuh. Bukan berdiri sendiri. Hubungan bukan sekedar di ukuran dan bentuk, tapi sampai ke finishing, fungsi dan sistem.

Sofa sangat wajib ada dirumah ya bund, Selain memberikan kenyamanan. Sofa juga menambah nilai estetika suatu ruangan. jadi sangat wajib ada ya bund, apalagi selesai beraktifitas biasanya kita sering bersantai diruang tamu, sambil ngopi dan ngemil diruang tamu.

wah Sangat menyenangkan ya bunda, Sambil bercerita sama anak dan suami. melepas segala kepenatan dari hirupikuk pekerjaan. apa jadinya jikalau sofa tersebut dalam keadaan rusak, tentu sangat menjadi perhatian kita ya bunda untuk merawatnya dengan baik dan memperbaikinya.

Ada tips sedikit nih bunda untuk memperbaikinya kalau seandainnya kerusakkannya tidak terlalu parah. Bisa bunda perbaiki dan tentu minta tolong sama ayah, kan jadi mesra ya bund. Memperbaiki barang yang rusak berdua.

Yuk langsung saja :

1. Refinish

Banyak ditemukan warna sofa masih sangat bagus dan kulitnya masih kencang. Akan tetapi, di balik primanya keadaan sofa, sering ditemukan warna kayu pada beberapa bagiannya mulai memudar. Pudarnya warna kayu tersebut, membuat penampilan sofa jadi tak menarik. Jika terjadi demikian, maka teknik memperbaiki kursi sofa pada bagian kayu disebut dengan refinish. yaitu anda tinggal mengecat ulangnya saja.

2. Slipcover

Sebuah cara untuk mengganti bungkusan kain sofa dengan yang baru.Tanpa harus melepas kain lama pada sofa yang hendak diperbaiki. Cara slipcover mungkin lebih mudah dibanding harus melepas terlebih dulu kain sofa yang lama.

3. Redesign

Cara memperbaiki kursi sofa yang rusak berikutnya adalah teknik ini mengedepankan peremajaan desain pada sofa. Inilah yang disebut dengan redesign. Misalnya, kamu ingin membuat aksen ukiran pada bagian kayu sofa, atau menambah beberapa aksesori. Hal itu dapat dilakukan demi membuat kursi sofa tampak lebih beda. Namun, pastikan sofa yang hendak kamu redesign, bentuknya masih bagus tanpa perlu diperbaiki.

Lantaran, lebih penting mendahulukan memperbaiki sofa dibanding menambah aksen desainnya.

4. Recover

Cara terakhir adalah recover. Pada prinsipnya, cara ini hampir mirip dengan slipcover. Hal yang membedakannya terletak pada penggantian kain lama. Pada proses slipcover, kain lama tak diganti, ia akan dibungkus kain baru. Beda dengan recover, cara ini mengharuskan kamu melepas kain lama yang rusak untuk selanjutnya diganti dengan kain baru. Sudah jelas, recover perlu dilakukan oleh tenaga ahli karena membutuhkan ketelitian dan alat khusus. Bila ingin dilakukan sendiri, ditakutkan kain terpasang tidak rapi.

Jadi apakah anda sudah menemukan solusinya ya bund. Silahkan coment dibawah ya bund.

Bagaimana Caranya???

Ketika kita sudah bicara funiture Rumah tangga yang terbesit di pikiran kita pertama kali adalah kursi ya bund. Bagaimana tidak, Kursi adalah hal pertama yang kita lihat diruangan rumah kita. Bayangkan kalau seandanya tidak ada kursi diruangan tamu. Pastinya kelihatan hampa ya bund ruang rumah seperti tidak adanya keramaian. Dan pastinya bunda akan mencari kursi yang menurut bunda sesuai dengan ruangan bunda, Buka aplikasi facebook pilih market place, cari tokoh kursi yang terbaik lalu meluncur ketoko tersebut. Sesampainya ditoko bunda binggung dengan pilihan kursinya, karena belum sesuai dengan keinginan bunda.

Terus Caranya???

1. Cara Pertama
Hal yang paling mendasar yang harus bunda fikirkan adalah desain yang sesuai untuk bentuk kursi yang bunda inginkan. Caranya bunda cari kontraktor terpercaya dan minta desainkan untuk interior funiture yang bunda inginkan. Lalu sudah fix dengan desainnya bunda percayakan untuk pembuatannya kepada kontraktor tersebut.

2. Cara Kedua
Bunda cari keliling toko kalua ada yang sesuai dengan hati bunda. Atau misalkan adanya diluar kota bunda tinggal pesan lewat kurir yang tentunya akan menguras kantong bunda.

Tentunya kita bisa menilai suatu barang dengan baik, baik dibuat menggunakan jasa atau beli di toko. Untuk melihat kualitas suatu barang, bisa dilihat dari penjualan barang mereka yang sudah – sudah, jika kita masih ragu tentang kualitas suatu barang dijaman media sosial ini kita dengan mudah bisa mendapatkan info tentang toko atau penerima jasa tersebut tentang kepuasan pelanggan mereka.

Tentunya setiap kita menginginkan yang terbaik bagi kenyaman kehidupan kita. Termasuk dilingkungan keluarga kita.

Rotan Sintetis adalah produk pengganti rotan alami yang terbuat dari bahan baku plastik atau bahan sintetik, seperti High Density Polythylene (HDPE) atau Oolyvynil Chloride (PVC). Bahan-bahan tersebut diolah sedemikian rupa melalui proses pabrikasi sehingga menghasilkan helaian rotan buatan.

Dari proses tersebut akan dihasilkan beberapa jenis rotan sintetik, seperti polystrap yaitu berbentuk lebar dan pipih, polycore dengan bentuk agak bulat, serta polypeel yang bentuknya setengah lingkaran.

yang sudah kita tau bahwah dulu kita mengenal sudah mengenal yang namanya rotan untuk dibuat menjadi contohnya Tikar yang sering kitalihat, atau pernah saat anda kecil dibelikan orang tua kita kuda-kudaan dari penjual keliling yang lewat didepan rumah kita dan itu juga terbuat dari rotan.

Tentunya Keluarga kita dan saudara kita sudah mengenal rotan sejak lama untuk dijadikan berbagai funiture rumah tangga. Rotan memiliki peminatnya tersendiri untuk pasarannya. Dibandingkan kayu-kayu lainnya, rotan jauh lebih ringan dan juga tahan lama untuk disimpan.

Dijaman modern saat ini, rotan alami jarang digunakan lagi dipasaran karena adanya rotan sintetis yang terbuat dari bahan plastik. Rotan sintetis dianggap lebih simple dan awet juga, lebih beragam dibandingkan rotan alami.

Serta pengerajin lebih menyukai anyaman rotan sintetis dibandingan rotan alami, karena lebih mudah untuk dibentuk dan lebih halus. Untuk rumah minimalis banyak yang memakai rotan sintetis ini karena banyak pilihan warna yang menarik untuk dijadikan pajangan dirumah.

Walaupun begitu setiap orang memiliki seleranya masing – masing, tak sedikit juga yang menyukai rotan alami. Harga rotan alamipun tetap stabil walaupun bisa dikatakan ketinggalan jaman. Akan tetapi justru barang yang langka menjadi barang yang antik yang diburuh para kolektor.