Arsitek Palembang – Cara Menghitung Kebutuhan Pasir Untuk Plester Dinding

Apabila volume plesteran dinding sudah Anda ketahui, selanjutnya adalah cara menghitung plester dinding pada kebutuhan pasirnya. Pasir merupakan salah satu material yang digunakan dalam memplester.

Maka dari itu sekarang kita akan coba menghitungnya. Namun, sebelum itu Anda harus menentukan hendak menggunakan rasio takaran yang mana.

Contoh perhitungan:

Anda memiliki total seluruh dinding pada rumah sekitar 100 m2. Kemudian takaran adukan yang akan digunakan yaitu 1:5. Maka total kebutuhan pasirnya adalah.

Kebutuhan pasir:

= 100 m2 x 0,026

= 2,6 m3

Maka total pasir yang Anda butuhkan dengan rasio 1:5 yaitu 2,6m3. Hasil ini akan berbeda setiap orang tergantung rasio yang digunakan dan luas dindingnya.

Arsitek Palembang – Cara Menghitung Biaya Kebutuhan Semen Plesteran Lantai

etelah menghitung biaya pasir, lanjut pada kebutuhan semen. Semen yang akan digunakan adalah portland cement. Portland cement sendiri banyak mereknya. Nah, merek yang akan kita gunakan untuk perhitungan adalah Holcim.

Merek Holcim dengan jenis portland ukuran 50 kg memiliki harga Rp68.000. Sedangkan berdasarkan hitungan tadi Anda membutuhkan sebanyak 280 kg semen.

Maka biaya yang Anda butuhkan adalah.

= (280 : 50 kg) x Rp68.000

= 5,6 (dibulatkan menjadi 6) x Rp68.000

= 6 x Rp68.000

= Rp408.000

Maka biaya yang Anda butuhkan untuk semen sebanyak 280 kg adalah Rp408.000. Biaya ini tentu akan berbeda tergantung merek semen yang Anda gunakan dan jumlah yang diperlukan.

Sehingga total biaya plester lantai adalah

= Rp190.075 + Rp408.000

= Rp598.075.

Jadi, total biaya untuk membuat plester lantai yaitu Rp598.075.

Arsitek Palembang – Takaran Adukan Bahan Untuk Plester Dinding

Ketentuan takaran atau perbandingan adukan plesteran sebenarnya sudah diatur dalam ketentuan SNI 2008, di sana terdapat berbagai indeks harga satuan plesteran.

Ada beragam jenis plesteran dengan ketebalan sekitar 15 mm. Jenis plesteran ini memiliki rasio perbandingan yang berbeda.

Namun, rasio tersebut dapat digunakan sebagai plester lantai dan dinding. Maka dari itu di bawah ini kita hanya akan membahas yang plester dinding saja.

Berikut beberapa perbandingan rasionya.

  • 1 PC : 3 PP: rasio perbandingan pertama yang cocok untuk plester dinding yaitu 1:3. Untuk setiap satu satuan pasir, maka perlu menggunakan semen sebanyak 3 satuan. Dengan bahan yang dibutuhkan yaitu semen sebanyak 7,776 kg/m2 dan pasir 0,023m3/m2.
  • 1 PC : 4 PP: selanjutnya yaitu takaran 1:4. Pasir yang digunakan yaitu satu satuan kemudian untuk semennya 4 satuan. Untuk bahannya membutuhkan sekitar 6,240kg/m2 semen dan pasir 0,024m3/m2.
  • 1 PC : 5 PP: rasio terakhir yaitu 1:5, rasio ini membutuhkan material sebanyak semen 5,184 kg/m2 dan 0,026 m3/m2 pasir.

Itulah tiga rasio takaran adukan bahan untuk membuat plesteran dinding, jika plesteran lantai bisa mulai dari rasio 1:2 maka plesteran dinding hanya mulai dari rasio 1:3 saja.

Apabila sudah mengetahui takaran yang direkomendasikan, selanjutnya Anda perlu tahu cara menghitung plesteran dinding mulai dari bahan hingga volumenya.

Tukang Palembang – Cara Menghitung Kebutuhan Semen Untuk Plester Lantai

Kebutuhan semen untuk plester lantai juga berbeda tergantung rasio perbandingan yang sudah dibahas di atas. Berikut ini terdapat cara menghitung kebutuhan semen untuk plester lantai dengan rasio 1:3.

Kebutuhan semen

= 7,776 x 36 m2

= 279,936 kg.

Jadi, untuk membuat plester lantai dengan luas 36 m2 dan rasio 1:3, Anda harus menyiapkan kurang lebih 280 kg semen.

Nah, itulah cara menghitung kebutuhan pasir untuk plester lantai dan semennya. Selanjutnya adalah kebutuhan biaya untuk plesteran lantai.

Tukang Palembang – Cara Menghitung Biaya Kebutuhan Pasir Plesteran Lantai

Biaya pertama yaitu untuk pasir, jika mengacu standar SNI 2008, pasir yang digunakan yaitu pasir pasang. Pasir pasang memang cocok digunakan sebagai plester lantai karena teksturnya yang halus.

Itulah mengapa pasir pasang digunakan sebagai acuan pada SNI. Harga pasir pasang sendiri bisa berbeda-beda tergantung daerahnya.

Namun, di sini kita akan gunakan harga umumnya saja. Harga pasir pasang setiap 10 m3 sekitar Rp1.900.750. Maka setiap 1 m3 pasir harganya Rp190.075.

Lalu berapa total biaya untuk membeli pasir pasang untuk plester lantai?

Seperti perhitungan di atas, Anda membutuhkan pasir sebanyak 0,828 m3 maka dari itu kita akan bulatkan menjadi 1 m3 saja.

Jadi, biaya untuk pasir yang Anda butuhkan adalah Rp190.075 ribu.

Tukang Palembang – Tips Merawat Genteng Agar Tahan Lama Dan Tidak Mudah Bocor

Di bawah ini terdapat beberapa cara  yang bisa Anda lakukan dalam merawat genteng rumah.

Menggunakan Genteng Terbaik

Maksudnya di sini, sebelum Anda membeli pastikan kualitas genteng tersebut terjamin. Genteng dengan kualitas yang baik tentu berpengaruh pada ketahanannya.

Memilih Tukang Yang Berpengalaman

Dalam memasang genteng tidak boleh dengan orang sembarangan. Pastikan Anda memilih tukang yang memang sudah berpengalaman seperti di Bangun Berkah Properti Palembang dalam memasang genteng. Sehingga bisa dipastikan letak dan posisi genteng tersebut tidak akan salah, miring atau lain sebagainya.

Karena jika posisinya salah maka kemungkinan besar jika sedang hujan air bisa  masuk ke rumah.

Menambal Bagian Yang Rusak

Cara selanjutnya adalah menambal bagian genteng yang rusak. Tapi jika kerusakan tersebut masih bisa diperbaiki. Namun, jika kerusakan tersebut sudah terlalu lebar maka Anda bisa menggantinya saja dengan genteng yang baru.

Itu merupakan beberapa cara merawat genteng agar awet. Untuk Anda yang sedang membangun rumah pastikan gunakan pelapis genteng agar tidak bocor.

Baik itu menggunakan cat atau dengan karpet pelapis genteng. Selain itu peran kualitas genteng juga sangat penting. Semakin bagus kualitas, maka akan semakin tahan lama.

Tukang Palembang – Takaran Adukan Bahan Untuk Plester Lantai

Dalam membuat plester lantai beberapa material akan dicampur, seperti air, semen dan pasir. Adukan itulah yang nantinya digunakan untuk memplester.

Namun, banyak yang belum tahu takaran adukan untuk plester lantai. Padahal takaran ini nantinya dapat mempengaruhi kualitas adukan dan hasil akhir dari plester lantai tersebut.

Jika mengacu berdasarkan SNI 2008, ada banyak macam komposisi perbandingan antara semen dan pasir untuk adukan plesteran yang disebut sebagai PC (portland cement) dan PP (pasir pasang). Namun di bawah ini kita hanya akan membahasnya 3 saja yang bisa digunakan acuan untuk plester lantai.

1 PC : 2 PP

Jenis rasio perbandingan pertama yaitu 1:2, artinya setiap satu satuan semen harus ditambah tiga satuan pasir. Pada peraturan SNI 2008 menyebutkan bahwa rasio 1:2 akan membutuhkan semen sekitar 10,224 kg/m2 dan pasir sekitar 0,020m3/m2.

1 PC : 3 PP

Jenis perbandingan kedua yaitu 1:3, setiap satu satuan semen harus ditambah tiga satuan pasir. Pada peraturan SNI 2008 menyebutkan bahwa rasio 1:3 akan membutuhkan semen sekitar 7,776 kg/m2 dan pasir sekitar 0,023m3/m2.

1 PC : 4 PP

Selanjutnya adalah perbandingan rasio 1:4,  untuk setiap satu semen maka membutuhkan 4 satuan pasir. Kira-kira semen yang Anda butuhkan pada rasio 1:4 ini yaitu 6,240kg/m2 dan pasir yaitu 0,024m3/m2.

1 PC : 5 PP

Terakhir adalah rasio 1:5, mirip seperti sebelumnya setiap satu satuan pasir maka membutuhkan 5 satuan pasir. Pada rasio ini setidaknya Anda membutuhkan 5,184 kg/m2 semen dan 0,026 m3/m2 pasir.

Dari rasio di atas bisa Anda simpulkan bahwa semakin banyak pasir digunakan maka kebutuhan semen juga semakin sedikit.

Empat rasio tersebut bisa Anda gunakan untuk plester lantai, mulai dari rasio 1:2 hingga 1:5.

Tapi apabila Anda hendak menggunakan pada lantai yang basah seperti di kamar mandi atau kolam maka gunakan rasio 1:3.

Setelah tahu perbandingan takarannya, kemudian Anda juga perlu tahu cara hitung kebutuhan bahan material yang digunakan.

Tukang Palembang – Cara Menghitung Kebutuhan Pasir Untuk Plester Lantai

Pertama yaitu kebutuhan pasir yang harus Anda siapkan untuk plester lantai. Untuk pasirnya sendiri mengacu pada rasio yang akan Anda gunakan. Karena setiap rasio memiliki kebutuhan material yang berbeda.

Maka dari itu agar lebih ada gambaran, di bawah ini terdapat contoh perhitungannya.

Contoh perhitungan:

Misalnya Anda memiliki luas lantai 30 m2 yang hendak diplester dengan rasio 1:3, maka volume pasir yang dibutuhkan adalah?

Kebutuhan pasir

= 0,023x 36 m2

= 0,828 m3

Jadi, untuk luas lantai 36 m2 dan hendak diplester dengan rasio 1:3, pasir yang dibutuhkan sebanyak 0,828 m3.

Setelah menghitung kebutuhan pasir, selanjutnya kita akan masuk pada perhitungan semen.

Tukang Palembang – Cat Pelapis Genteng Rumah Agar Tidak Bocor

Cara untuk melapisi genteng yang pertama yaitu menggunakan cat. Anda pasti sudah sering mendengar iklan cat genteng anti bocor, entah di televisi atau sosial media. Jenis cat inilah yang seharusnya digunakan untuk melapisi genteng Anda.

Ada beberapa jenis cat genteng diantaranya yaitu sebagai berikut.

  • Alkyd synthetic: genteng jenis ini memiliki finishing yang cukup mengkilap, ia memiliki ketahanan yang cukup kuat terhadap hujan dan jamur. Apabila genteng rumah Anda adalah genteng beton atau tanah liat, maka sangat cocok menggunakan jenis alkyd synthetic.
  • Acrylic resin: kemudian adalah acrylic resin. Jenis ini sebenarnya mirip dengan sebelumnya. Tapi, tidak hanya bisa dipakai pada genteng tanah liat dan beton, melainkan pada genteng asbes hingga besi juga. Acrylic resin memiliki lapisan film yang cukup keras, cepat kering dan ketahanan yang tinggi terhadap air.
  • Styrene acrylic: untuk Anda yang tinggal pada daerah dengan cuaca yang berubah-ubah dan tidak bisa ditebak, sebaiknya gunakan styrene acrylic. Karena cat jenis ini di desain agar tahan terhadap cuaca ekstrem apapun. Namun, hanya bisa digunakan pada genteng jenis beton dan asbes saja.
  • Zinc chromate primer: apabila Anda pengguna genteng metal, maka bisa gunakan zinc chromate primer sebagai pelapis genteng metal. Dengan jenis tersebut dapat melindungi genteng Anda dari korosi dan karat, sehingga akan lebih awet.
  • Waterproof: seperti namanya, cat dengan jenis ini sangat cocok sebagai pelapis genteng agar tidak bocor. Selain itu, cat ini dapat digunakan di berbagai material, mulai dari kayu, tanah liat, asbes hingga beton. Kemudian ia memiliki pilihan warna yang beragam, sehingga bisa disesuaikan dengan warna rumah Anda.
  • Solvent base: cat ini memiliki bahan dasar minyak atau thinner. Finishing cat ini memiliki hasil yang mengkilap, namun warnanya tidak mudah pudar sehingga dapat menjaga warna genteng aslinya.

Jenis cat genteng itulah yang cocok digunakan sebagai pelapis genteng agar tidak bocor. Ketika hendak membeli, tanyakan pada petugasnya mana cat genteng yang terdapat kandungan seperti di atas.

Tukang Palembang – Karpet Pelapis Genteng Rumah Agar Tidak Bocor

Cara kedua yaitu menggunakan karpet pelapis genteng bocor. Karpet ini nantinya dipasang di bagian bawah genteng yang sudah dipasang. Sehingga jika turun hujan, air yang turun ke genteng tidak langsung rembes ke atap rumah, melainkan ke karpet tersebut.

Karpet pelapis genteng ini biasanya dijual dalam bentuk rol dengan harga yang beragam. Kemudian terdapat dua pilihan warna yaitu merah dan hitam.

Harga karpet pelapis genteng agar tidak bocor tergantung dari tebal dan ukurannya. Semakin tebal karpet maka harganya juga semakin mahal.

Kemudian agar karpet pelapis tersebut terpasang dengan pas, berikut langkah-langkahnya.

  1. Buat rancangan tata letak talang, dari mulai awal, titik tertinggi dan titik ujung.
  2. Kemudian buat kerangka kayu yang nantinya untuk tempat karpet, lalu hamparkan karpet tersebut di  atasnya. Apabila kurang kuat bisa Anda tambahkan lem.
  3. Jika sudah Anda bisa mulai pasang genteng rumahnya.

Apabila genteng sudah terpasang, selanjutnya Anda masih perlu merawatnya, nah di bawah ini terdapat tips merawat genteng agar awet.