Tukang Palembang – Mengenal Jenis Tekstur pada Struktur Tanah

Sementara itu, jika dilihat dari teksturnya, ada beberapa jenis antara lain:

Tekstur Tanah Kasar dan Berpasir

Jenis tekstur tanah yang pertama kasar dan berpasir karena terdiri dari unsur pasir sebanyak 70%. Tanah yang memiliki unsur pasir yang besar ini umumnya terletak di wilayah dengan curah hujan jarang.

Selain itu, tanah ini juga bisa ditemukan di wilayah yang gersang.

Tekstur Tanah Sedang

Tanah bertekstur sedang terdiri dari 50% unsur pasir yang didalamnya memiliki tekstur yang berbeda.

Tekstur ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan kering. Pasir akan semakin banyak dan halus jika lingkungannya semakin kering.

Tekstur Tanah Halus

Jenis yang terakhir terdiri dari kandungan tanah liat sebesar 37,5% di dalam tanah. Keberadaan tanah liat ini membuat pori-pori dalam tanah lebih mengecil.

Hal ini menjadikan tanah terasa lebih berat dan padat. Selain itu, tanah yang memiliki kandungan kandungan debu lebih banyak, maka jumlah pori-pori yang ada pun menjadi lebih banyak.

Demikian pembahasan mengenai struktur tanah, beserta fungsi, jenis dan tekstur yang sangat penting untuk diketahui. Mengingat perannya yang tinggi, pastikan kita selalu bisa menjaga kondisi tanah dan mengurangi pencemaran.

Tukang Palembang – Jenis Struktur Tanah

Struktur tanah memiliki beberapa jenis yang memiliki bentuk dan karakteristik yang berbeda. Dengan mengetahui jenisnya, maka akan sangat terbantu ketika hendak membeli sebidang tanah.

Yuk, simak beberapa jenis struktur tanah berikut ini:

  • Prismatic: jenis yang struktur vertikal yang lebih panjang dari sumbu horizontal. Sementara pada bagian atas berbentuk tidak membulat.
  • Platy (Lempeng): memiliki bentuk sumbu vertikal yang lebih pendek dibandingkan struktur horizontalnya. Jenis ini akan terlihat seperti lempengan tanah.
  • Angular Blocky (Gumpal Bersudut): kondisi struktur tanah ketika sumbu vertikal dan horizontal sama panjangnya. Sementara pada sudutnya membentuk struktur yang sedikit tajam.
  • Subangular Blocky (Gumpal Membulat): strukturnya terlihat membentuk beberapa sudut membulat. Namun, struktur tanah membentuk sisi membulat.
  • Columnar (Tiang): sumbu vertikal yang lebih panjang daripada sumbu horizontal. Sementara di bagian atasnya akan terlihat seperti memiliki bentuk yang sedikit membulat.
  • Granular (Butiran): tanahnya berbentuk membulat dengan banyak sisi berbeda dengan gumpal tanpa pori.
  • Grumb (Remah): kondisi struktural tanah yang terlihat sisi yang berpori dan sedikit lebih kering. Biasanya, kondisi ini disebabkan karena wilayah tersebut kurang mendapatkan air hujan.

Tukang Palembang – Fungsi Struktur Tanah

Mengetahui struktur tanah sangatlah penting karena memiliki pengaruh yang tinggi pada kehidupan. Fungsi struktur tanah adalah sebagai berikut:

Memastikan Kualitas Tanah

Struktur tanah dapat digunakan mengetahui kondisi lingkungan sekitar. Melalui strukturnya, Pins dapat mengetahui kandungan tanahnya apakah dalam kondisi baik dan stabil.

Kandungannya juga dapat memastikan kualitas tanah. Jika tanah di lingkungan tersebut baik, maka tidak akan terkontaminasi material kimia.

Mengetahui Kesuburan Tanah

Selain kualitasnya, Pins juga dapat mengetahui tingkat kesuburan tanah melalui strukturnya. Hal ini dilakukan dengan cara melihat kandungan organisme yang terkandung di dalamnya.

Pada tanah yang memiliki struktural yang baik, tentu akan terkandung organisme yang mendukung kesuburan tanah seperti cacing tanah. Tanah ini bisa Pins manfaatkan untuk melakukan bercocok tanam dan berkebun.

Perhitungan Sistem Penyerapan Air

Untuk dapat melakukan perhitungan sistem penyerapan air, maka harus mengetahui struktur dan karakteristik tanahnya.

Jadi, ketika suatu wilayah akan dilakukan pembangunan sistem penyerapan air, maka pastikan memilih tanah dengan struktural yang kandungan airnya tinggi. Hal ini akan memudahkan ketika proses penggalian maupun aliran air nantinya.

Memilih Pondasi Rumah

Fungsi struktur tanah lainnya terkait dengan proses konstruksi sebuah bangunan. Sebab, mengetahui strukturnya dan kondisi tanah, bisa menentukan jenis pondasi rumah yang tepat.

Seperti yang diketahui, pondasi rumah terdiri dari berbagai jenis dengan karakteristik berbeda, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan juga kondisi tanah. Sebagai contoh, Pins bisa memilih jenis pondasi batu kali pada tanah yang stabil.

Dengan jenis pondasi yang tepat dan sesuai dengan kondisi tanah, maka tentu bangunan akan lebih tahan lama.

Penelitian

Fungsi penelitian terkait dengan kebencanaan, perubahan cuaca dan iklim pada sebuah wilayah. Jadi, peneliti dapat memberikan hasil laporan penelitiannya tentang struktur tanah wilayah tertentu untuk meminimalisir bencana yang terkait dengan tanah, seperti longsor dan banjir.

Alhasil, pihak terkait bisa melakukan pencegahan dan deteksi lebih dini.

Tukang Palembang – Pengertian Struktur Tanah

Ketika hendak memulai konstruksi, struktur tanah adalah hal yang sangat penting untuk diketahui. Sebab, tanah memiliki berbagai struktur dan tekstur yang bervariasi.

Struktur tanah adalah sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan komposisi partikel tanah dari lapisan terbawah sampai permukaan. Partikel tersebut mulai dari batuan kerikil, batuan padat, debu, pasir, sampai tanah liat yang terbentuk dengan cara alami.

Masing-masing susunan partikel tersebut memiliki tingkatan yang berbeda, walaupun bahan organik yang terkandung di dalamnya memiliki keterkaitan satu sama lainnya.

Kondisi inilah yang membuat pada setiap kedalaman lapisan tanah, bentuk, sifat, komponen penyusunan, hingga ukurannya juga berbeda. Perbedaan kondisi pada sebuah struktur tanah turut dipengaruhi oleh campuran lainnya lain seperti oksida, silika, dan karbon yang saling tercampur menjadi satu.

Selain dari kedalamannya, kualitas struktur tanah pada setiap daerah juga akan berbeda-beda, menyesuaikan kondisi alam, lingkungan, serta curah hujan kawasan tersebut.

Pasalnya, tanah yang letaknya berada di wilayah dengan curah hujan tinggi umumnya mempunyai struktur remah. Sementara daerah yang panas, struktur lapisan bawahnya lebih prismatik di mana bagian atas tanah akan terlihat berbentuk tidak membulat.

Tukang Palembang – Tips Perawatan Lantai Laminasi

Seperti yang diketahui, lantai ini bisa melepaskan gas beracun terutama kalau Pins tidak memperhatikan merknya. Tetapi, tak perlu khawatir Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan hal berikut bagi yang telah memasang lantai laminasi di rumah untuk mengurangi toksisitasnya:

  • Buka jendela selama beberapa menit setiap hari untuk membiarkan udara segar masuk.
  • Pasang dan gunakan kipas angin di rumah sebanyak mungkin.
  • Jadikan rumah area bebas asap rokok. Asap tembakau mengandung formaldehida yang dapat memperburuk tingkat toksisitas di rumah.
  • Pastikan suhu dan kelembaban rumah  tetap pada tingkat yang rendah.

Selain itu, Pins juga harus rutin merawat lantai ini dengan benar agar lebih bersih. Cara perawatannya agar terbebas dari gas berbahaya yaitu dengan membersihkannya menggunakan alat vakum secara berkala terutama pada celah-celah lantainya yang halus.

Alat vakum dapat menghisap kotoran yang bersembunyi di antara pinggiran celah lantai sehingga bisa memastikan agar tidak ada debu atau kotoran yang tersisa.

Jangan lupa untuk membersihkannya menggunakan cairan pembersih lantai yang tidak mengandung asam tinggi karena akan membuat permukaanya mengelupas.

Terakhir, usahakan saat mengepel lantai Anda memilih alat pel yang bertekstur halus agar tidak membuatnya mudah rusak dan tergores. Tentunya, jenis lantai ini juga cocok digunakan pada hunian modernvintage, dan tropis. Semoga informasi ini bermanfaat!

Tukang Palembang – Kekurangan Laminate Flooring

Lalu, apa saja kekurangan lantai laminate? Berikut ini beberapa diantaranya:

Motif yang Monoton

Mengingat material lantai laminasi bukanlah kayu asli, maka tidak heran kalau motifnya tak terlihat alami dan tampak monoton. Memang, ada berbagai variasi desain dan warnanya, tetapi dari sisi motif, pabrik lantai laminasi hanya membuat satu motif yang sama pada antara lembaran laminate.

Hal ini tentu berbeda dengan menggunakan lantai kayu solid yang mana pada setiap kepingan lantai kayu akan memiliki corak yang berbeda-beda sehingga tampak lebih natural.

Rentan Terhadap Goresan

Ketika hendak memindahkan furnitur, lantai laminasi rentan dan sangat sensitif terhadap goresan. Maka dari itu, jika Pins ingin memindahkan furnitur sebaiknya tidak menggeser atau mendorongnya melainkan harus diangkat agar laminate tetap awet.

Ini berarti, dari sisi ketahanan dan keawetan, laminate flooring cenderung kurang baik dibandingkan lantai kayu asli.

Daya Tahan Terhadap Air Kurang 

Lantaran berbahan inti papan serat, maka lantai laminate kurang tahan air dan rentan terhadap pelapukan. Kemudian, lantai ini juga menimbulkan genangan karena lambat meresap.

Jadi, saat ada air tumpah, Pins sebaiknya segera membersihkannya agar tidak ada yang tergelincir ketika melewatinya. Meski begitu, produk lantai laminasi tetap dapat bertahan terhadap kelembapan.

Kurang Ramah Lingkungan 

Lantai laminate menggunakan lapisan plastik dan resin melamin yang bukanlah material alami sehingga tidak termasuk material ramah lingkungan.

Meski begitu, dibandingkan lantai vinyl, lantai laminate lebih baik karena kandungan bahan alaminya mencapai 90 persen.

Jika Tidak Dirawat dengan Benar, Laminate Flooring Bisa Melepaskan Gas Beracun

Lantai laminasi mengandung perekat ikatan kayu yang dapat menjadi racun bagi manusia dan hewan. Kandungan ini terdiri dari formaldehida resin melamin, asam sianurat, isosianat, dan aluminium oksida.

Meski begitu, beberapa merek memiliki tingkat gas beracun yang sangat rendah yang dianggap aman untuk lantai.

Tukang Palembang – Kelebihan Laminate Flooring

Berikut ini beberapa kelebihan dari laminate flooring:

Memiliki Tampilan Menarik yang Khas

Ketika Pins berniat menjual rumah, biasanya pembeli akan menghargai lebih tinggi bagi rumah dengan lantai laminasi daripada vinyl. Meski tidak setara dengan lantai kayu maupun keramik, nyatanya dari sisi tampilan laminate flooring mampu memberikan kesan tampilan yang alami.

Rumah yang dipasang lantai laminasi terlihat seperti permukaan kayu, batu, dan material alami yang lainnya. Hal ini membuat rumah dengan lantai laminasi akan terlihat elegan dan khas.

Tekstur yang Rapi dan Konsisten 

Meskipun dari sisi harga jauh lebih murah daripada lantai kayu, ternyata tekstur laminate flooring dibuat dengan rapi dan sempurna. Pada lembaran lantai ini juga memiliki bentuk yang konsisten. Bahkan, mempunyai sebuah embos yang sama layaknya sebuah kayu yang sebenarnya secara kasat mata.

Tetapi kalau dilihat lebih detail dalam jarak dekat, Pins akan menemukan bahwa itu hanyalah ilusi. Berbeda dengan kayu yang teksturnya kasar dan nyata, lantai laminasi sangatlah halus.

Harga Murah

Lantai laminasi menjadi solusi bagi pemilik rumah yang menginginkan tampilan lantai yang indah seperti kayu tetapi memiliki keterbatasan biaya. Ya, harga laminate flooring lebih murah dibandingkan memasang lantai kayu.

Pins bisa menemukan laminate flooring dari berbagai merk dengan tampilan desain bervariatif yang bisa disesuaikan dengan selera dan konsep ruangan.

Cara Pemasangan yang Mudah 

Kelebihan lantai laminasi berikutnya yaitu dari sisi pemasangannya yang sangat mudah dan bisa dilakukan sendiri di rumah. Terlebih, laminate flooring memiliki pola yang rapi sehingga Pins tinggal menyesuaikannya dengan pola tersebut.

Tak seperti memasang lantai keramik yang mudah pecah, Pins tidak perlu khawatir ketika memasang jenis lantai ini. Penyebabnya karena teksturnya yang solid dan kuat tetapi ringan.

Mudah Dibersihkan

Soal perawatannya, lantai laminasi menjadi salah satu jenis lantai yang paling mudah dari sisi perawatan dan pembersihannya. Pins tidak harus selalu rutin memolesnya secara berkala agar warnanya tidak mudah kusam karena lantai laminasi memiliki ketahanan yang tinggi terhadap noda yang membandel.

Cara membersihkan laminate flooring adalah dengan rutin mengepelnya saja karena teksturnya yang halus dan membuat noda bisa terangkat dengan mudah dan cepat.

Tidak Menimbulkan Alergi

Kalau Pins memiliki anggota keluarga yang alergi terhadap debu dan dan serbuk kayu, tetapi ingin memiliki rumah bergaya rustic, maka pemasangan laminate flooring bisa menjadi solusinya.

Selain anti noda, lantai ini tidak memiliki kandungan serbuk kayu yang mungkin akan berterbangan hingga menyebabkan alergi pada anggota keluargamu. Jadi, jenis lantai ini tetap aman untuk digunakan di rumah meskipun ada anggota keluarga yang sensitif terhadap debu halus.

Tukang Palembang – Jenis-jenis Laminate Flooring Sesuai Peruntukannya

Menariknya, lantai laminasi memiliki sistem peringkat yang disebut AC atau Abrasion Class. Penilaian ini dilakukan dikembangkan oleh organisasi persatuan lantai laminate di Eropa (EPLF). Semakin tinggi tingkatnya, semakin bagus kualitas dari lantai ini. Pins bisa menyelesaikannya sendiri sesuai dengan kebutuhan.

Terkait penjelasannya peringkat ini, ini daftarnya:

  • AC-1: digunakan untuk kebutuhan rumah pribadi dengan jumlah penghuni dan lalu lintas pejalan kaki ringan.
  • AC-2: digunakan untuk kebutuhan rumah dengan jumlah penghuni dan lalu lintas pejalan kaki ringan.
  • AC-3: digunakan untuk kebutuhan rumah lalu lintas pejalan kaki lumayan tinggi seperti di area ruang tamu.
  • AC-4: cocok dipakai di ruangan yang aktif orang berlalu lalang, seperti area komersial kantor, restoran, dan lain-lain.
  • AC-5: dipakai untuk memenuhi kebutuhan komersial dengan lalu lintas tinggi seperti restoran, sekolah, dan toko ritel.
  • AC-6: dipakai pada area publik yang ramai seperti terminal, station, dan supermarket

Tukang Palembang – Apa Itu Laminate Flooring?

Dari berbagai jenis lantai yang ada saat ini, laminate flooring alias lantai laminasi merupakan salah satu yang populer. Harganya yang murah tetapi memberikan tampilan yang menarik, menjadi alasannya. Lantai laminasi juga dikenal karena perawatannya yang rendah dan tahan noda.

Arti laminate flooring adalah jenis lantai yang terbuat dari bahan sintetis berlapis (sintetis multi-layer) yang telah melalui proses laminasi sehingga kuat dan tahan lama.

Lantai laminasi ditemukan pada tahun 1977 oleh perusahaan Swedia bernama Perstorp. Perusahaan ini mendapatkan ide untuk menggunakan proyek limbah kayu dengan menggunakan produk tersebut pada tekanan tinggi, panas, dan bahan kimia pengikat, kemudian mengubah hasilnya menjadi penutup lantai yang dapat digunakan.

Adapun komposisi utama laminate flooring adalah kayu, kertas, dan melamine resin yang direkatkan dengan lem khusus. Pada permukaan atas, lantai laminasi memakai desain layer yang telah dicetak, lalu di bagian bawah menggunakan papan serat kaku.

Namun, tidak seperti lantai lainnya seperti kayu atau ubin alami, jenis ini memiliki insulasi yang buruk, daya tahan rendah dengan umur sekitar 15 tahun. Meski begitu, lantai laminasi tetap digemari karena mudah dipasang di berbagai ruangan pada berbagai kondisi.

Interior Furniture Palembang – Kelebihan dan kekurangan RIKA

Setelah mengetahui pengertian dan perkembangannya, pada bagian ini kita akan membahas tentang kelebihan dan kekurangan hunian instan ini. Selengkapnya, simak pemaparan di bawah ini.

Kelebihan

  • Pembangunan atau instalasi tidak membutuhkan waktu yang lama.
  • Bangunan bisa bertahan 20 sampai 30 tahun.
  • Lebih murah biaya pembangunannya dibandingkan rumah yang menggunakan material batu bata.
  • Dibandingkan dengan rumah dengan tembok batu, bangunan lebih aman dari guncangan gempa.
  • Bangunan bisa dipindahkan dari lokasi satu ke lokasi yang lain.
  • Dapat didirikan di berbagai jenis lahan.
  • Berat material bangunan secara keseluruhan terbilang sangat ringan.
  • Kayu punya karakter khusus yakni bisa menjadi insulator (penahan) panas dan dingin. Apabila cuaca panas, ruangan masih bisa tetap dingin. Jika cuaca dingin, ruangan masih tetap bisa hangat.
  • Dilabeli sebagai rumah yang ramah lingkungan karena menggunakan kayu yang mudah dan banyak dibudidayakan.

Kekurangan

  • Material kayu lebih rentan terbakar jika tersulut bara api.
  • Perlu untuk mencari solusi agar bangunan bisa tahan dan dijauhi oleh rayap atau serangga sejenis.
  • Harga jual kembali tidak setinggi bangunan permanen karena bangunan jenis ini belum banyak diminati masyarakat.
  • Ketika panas, kayu umumnya bereaksi memuai. Sedangkan ketika dingin akan menyusut.
  • Dinding kayu tidak sekokoh dan sesolid bangunan berdinding batu.
  • Tidak seperti dinding bata, dinding kayu bisa berjamur.
  • Sebisa mungkin hindari aliran atau genangan air. Hal ini membuat material kayu akan rentan untuk lapuk.